Obsessionnnews.com - Ketua PGRI Kabupaten Kebumen, Dr. Agus Sunaryo, M.Pd., resmi menyandang gelar doktor dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan predikat cumlaude dan IPK 3,81. Sidang terbuka promosi doktor digelar pada Selasa, (27/05/2025) di ruang Microteaching FKIP UMS.

Agus menjadi lulusan pertama dari angkatan ketiga Program Doktor Pendidikan UMS. Disertasinya berjudul “Pengembangan Metode Experiential Learning Berbasis Mentoring (ELBM) untuk Pembelajaran Kewirausahaan pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Kebumen”mendapatkan apresiasi dari para promotor dan penguji.

Dalam paparannya, Agus menyoroti kelemahan mendasar dalam sistem pendidikan nasional yang masih berorientasi pada penciptaan pencari kerja, bukan pencipta lapangan kerja. “Pendidikan kita masih mewarisi cara pandang lama. Saya ingin mengubah mindset itu melalui ELBM, yang menggabungkan pembelajaran berbasis pengalaman dan mentoring langsung oleh pelaku usaha,”ungkap Agus.

Metode ELBM yang dikembangkannya diuji melalui riset di dua SMK di Kebumen dan terbukti efektif dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan pelajar.

Sidang terbuka tersebut dihadiri sejumlah tokoh pendidikan dan organisasi, termasuk Ketua PGRI Jawa Tengah Muhdi, jajaran pengurus PGRI Kebumen, Kepala Disarpus Kebumen Sigit Dwi Purnomo, serta perwakilan dari IIBF, KAHMI, dan PDM Kebumen.

Rektor UMS, Prof. Harun Joko Prayitno, turut menyampaikan apresiasi atas pencapaian Agus. “Semoga gelar ini membawa manfaat luas bagi masyarakat. Jadilah doktor yang inovatif, membumi, dan memberi nilai tambah bagi lingkungan sekitar,”ujar Prof. Harun.

Sementara itu, promotor utama, Prof. Bambang Sumardjoko, menyebut Agus sebagai Doktor ke-8 dari program tersebut, sekaligus yang pertama dari angkatan ketiga.

“Kami bangga, karena disertasi ini tidak hanya kuat secara teori, tapi juga aplikatif dan kontekstual,”ucap Prof. Bambang.

Dengan gelar doktor yang diraih, Agus Sunaryo meneguhkan komitmennya untuk terus berkontribusi di dunia pendidikan dan pemberdayaan ekonomi generasi muda, khususnya di daerah. (Albar)