Produksi Migas Tembus 1 Juta Barrel per Hari, Pertamina Setor Rp401 Triliun ke Negara

Jakarta, Obsessionnews.com — Di tengah tekanan harga minyak dunia dan ketidakpastian ekonomi global, PT Pertamina (Persero) mencatat pencapaian gemilang sepanjang 2024: produksi migas menembus angka 1,044 juta barrel oil ekuivalen per hari dan kontribusi ke negara mencapai Rp401,8 triliun.
Data tersebut disampaikan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (22/5).
“Tahun 2024 penuh tantangan. Namun kami mampu menjaga stabilitas operasi dan memperkuat kapasitas produksi dalam negeri,” ujar Simon.
Menurut Simon, fokus utama perusahaan tahun lalu adalah peningkatan produksi sektor hulu dan distribusi energi nasional. Hal ini penting untuk menjawab dinamika pasar global dan kebutuhan energi domestik.
Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, mengungkapkan bahwa transformasi organisasi yang dimulai sejak 2021 memberikan dampak signifikan. Produksi migas naik dari 897 ribu barrel per hari menjadi lebih dari satu juta barrel.
“Pemanfaatan teknologi di lapangan-lapangan tua menjadi kunci. Kami maksimalkan potensi yang ada,” jelas Wiko.
Peningkatan tak hanya terjadi di sektor hulu. Yield valuable kilang naik dari 80 persen pada 2021 menjadi 83 persen di 2024, menandakan efisiensi pengolahan yang lebih baik. Penjualan produk BBM dan LPG juga naik 4 persen menjadi 105 juta kiloliter.
Sektor ketenagalistrikan turut menyumbang capaian positif. Produksi listrik meningkat hampir dua kali lipat, dari 4.686 GWh pada 2021 menjadi 8.475 GWh tahun lalu.
Seluruh capaian itu berdampak langsung pada keuangan perusahaan. Menurut Wiko, laba bersih tahun buku 2024 diperkirakan mencapai USD3,1 miliar, meski masih menunggu pengesahan RUPS.
Salah satu sorotan utama adalah kontribusi ke negara dalam bentuk pajak dan PNBP. “Angkanya mencapai Rp401,8 triliun. Ini menunjukkan peran vital Pertamina bagi perekonomian nasional,” tegas Simon.
Pertamina juga menyatakan komitmennya terhadap transisi energi dan target Net Zero Emission 2060. Upaya ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dan tujuan pembangunan berkelanjutan.
RDP tersebut digunakan sebagai kesempatan untuk menyampaikan laporan kinerja dan mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaan kepada publik. (IwanlubisON)