Pengangguran Lulusan SMK Tertinggi, DPRD DKI Desak Revisi Jurusan Sesuai Kebutuhan Industri

Pengangguran Lulusan SMK Tertinggi, DPRD DKI Desak Revisi Jurusan Sesuai Kebutuhan Industri
Dok Pribadi

Jakarta, Obsessionnews.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino mendesak Dinas Pendidikan DKI mengevaluasi jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar lebih sejalan dengan kebutuhan industri. Desakan ini disampaikan menyusul naiknya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jakarta per Februari 2025 menjadi 6,18 persen.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat lulusan SMK kembali menjadi kelompok dengan tingkat pengangguran tertinggi, yakni 9,07 persen. Secara keseluruhan, lulusan SMA dan SMK menyumbang 38,61 persen dari total pengangguran di ibu kota.

"Ini tantangan besar bagi pendidikan vokasi. Banyak lulusan SMK kesulitan mendapatkan pekerjaan," kata Wibi saat mengunjungi SMK Negeri 57 Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Politisi Partai NasDem itu menilai kondisi ini sebagai tanda bahwa arah pendidikan vokasi perlu diperbarui. Ia menekankan pentingnya pembaruan kurikulum dan pemetaan jurusan agar lebih responsif terhadap perubahan di sektor industri.

“Dinas Pendidikan tidak bisa hanya mempertahankan jurusan yang sudah ada. Harus ada penyesuaian dengan permintaan pasar kerja,” ujarnya.

Wibi juga mendorong kerja sama antara Dinas Pendidikan dan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi untuk memetakan sektor-sektor strategis yang masih menyerap tenaga kerja lulusan sekolah menengah.

“Duduk bersama, lihat kebutuhan tenaga kerja Jakarta saat ini. Begitu tahu sektor mana yang berkembang, segera sesuaikan jurusannya,” tegasnya.

Menurutnya, kerja lintas sektor diperlukan untuk mencegah bertambahnya jumlah pengangguran di kalangan usia produktif. Ia menilai ketidaksesuaian antara keahlian lulusan dan kebutuhan industri sebagai salah satu penyebab utama tingginya TPT lulusan SMK.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta terkait evaluasi jurusan di SMK. Namun, Wibi berharap langkah konkret segera diambil agar pendidikan vokasi kembali menjadi jalur yang efektif dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai.IwanlubisON