Menabung Sejak 1986, Petugas Kebersihan di Ambarawa Ini Akhirnya Berangkat Haji

Semarang, Obsessionnews.com – Setelah hampir 39 tahun menabung dari hasil memungut sampah, Legiman (66), warga Dusun Glagahombo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, dipastikan berangkat haji bersama istrinya, Baniyah (66), pada musim haji 1446 H/2025 M.
Legiman mulai menabung sejak 1986 dengan menyisihkan uang seribu rupiah setiap hari dari penghasilannya sebagai petugas kebersihan. Profesi ini sudah dijalaninya sejak 1976, dengan rute harian mengangkut sampah dari sekitar 50 rumah menggunakan motor tua dan gerobak kecil. Dari tabungan harian itu, ia berhasil mengumpulkan Rp55 juta hingga 2012 dan mendaftar haji berdua bersama istri.
Setelah terdaftar, ia tetap menabung dari hasil kerja sehari-hari maupun penghasilan tambahan menjual barang bekas. Prioritas utamanya tetap memenuhi kebutuhan keluarga, baru kemudian menyisihkan untuk tabungan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang, Ta’yinul Biri Bagus Nugroho, membenarkan bahwa Legiman dan istrinya termasuk jemaah cadangan yang berstatus berhak lunas dan telah dipastikan berangkat tahun ini.
“Pasangan ini tergabung dalam kloter 35 bersama jemaah asal Kabupaten Grobogan,” ujarnya. Ia menyebut kisah Legiman sebagai bukti bahwa siapa pun bisa berangkat haji dengan niat dan ketekunan yang konsisten.
Menurut Gus Bagus, kuota cadangan memungkinkan mereka diberangkatkan setelah ada kepastian sisa kursi. Dalam proses seleksi, pasangan ini masuk dalam daftar prioritas karena telah memenuhi semua persyaratan administrasi.
Legiman mengaku sempat ragu mendaftar karena khawatir tak mampu melunasi biaya dan memenuhi kebutuhan selama di tanah suci. Namun dorongan dari anak-anaknya menjadi penyemangat utama.
“Yang penting daftar dulu, pelunasan bisa dicicil sambil tetap kerja,” ujarnya mengenang nasihat anak-anaknya saat itu.
Kementerian Agama menyatakan akan terus mengawal kesiapan calon jemaah haji, termasuk dari kalangan seperti Legiman, yang menunjukkan semangat tinggi dan komitmen panjang dalam mewujudkan cita-citanya.
Kementerian Agama juga menyebut Legiman sebagai contoh inspiratif bagi masyarakat luas. Semangatnya dalam menjaga niat, meski di tengah keterbatasan, dinilai sejalan dengan semangat haji sebagai ibadah kesungguhan. Kisahnya diharapkan bisa memberi motivasi bagi warga lain agar tidak ragu memulai langkah, sekecil apa pun, demi meraih harapan yang besar. IwanLubisON