Budi Santoso: Mendongkrak Kinerja dengan Tiga Pilar Utama

Budi Santoso: Mendongkrak Kinerja dengan Tiga Pilar Utama
Budi Santoso - Menteri Perdagangan RI. (Foto: Abdul Razak Jauhar/ OMG | Dok. Kemendag)

Obsessionnews.com - Tenang dan tak banyak bicara namun cekatan dalam menjalankan tugas, begitulah sekilas pola kerja Dr. Budi Santoso., M.Si yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Merah Putih. Tengok saja, sejak memimpin kementerian itu pada Oktober 2024 sudah cukup banyak terobosan dan gebrakan yang dilakukan oleh pria yang lahir dan besar di Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, Jawa Tengah ini.

Kepiawaian Budi Santoso atau akrab disapa Busan dalam mengelola kinerja di Kementerian Perdagangan tentu bukan hal yang aneh mengingat ia bukan orang baru di Kementerian Perdagangan. Ia mengawali karir di Kementerian Perdagangan (Kemendag) dari bawah hingga menjabat Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan. Sehingga ia paham betul apa yang harus dilakukan di Kementerian tersebut.

Baca Juga:
Dukung UMKM Go Global, BCA dan Kementerian Perdagangan Gelar Pelatihan di Semarang dan Yogyakarta

Tapi yang pasti, saat ditemui tim dari Men’s Obsession di ruang kerjanya, Busan menegaskan bahwa Kemendag akan terus berupaya meningkatkan kinerja perdagangan dengan mendorong kebijakan dan program kerja yang tepat melalui tiga pilar utama dalam strategi perdagangan.

Ketiga pilar tersebut, yaitu Pengamanan Pasar Domestik, Perluasan Pasar Ekspor, serta Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Dengan kinerja yang luar biasa, tak heran jika neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 ini tercatat surplus USD 3,10 miliar. Surplus ini berturut-turut tercapai sudah selama 58 bulan sejak Mei 2020.

Sementara itu, surplus pada Januari-Desember 2024 tercatat sebesar USD 31,04 miliar. Sedangkan, secara kumulatif, kinerja ekspor 2024 naik 2,29 persen dibanding periode 2023. Selain itu, dalam lima tahun terakhir (2020-2024), tren kinerja ekspor mampu tumbuh rata-rata sebesar 11,39 persen per tahun dengan neraca perdangan yang surplus rata-rata sebesar 7,94 persen.

Lalu pada Maret 2025, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus sebesar USD 4,33 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan surplus Februari 2025 yang sebesar USD 3,10 miliar. Surplus Maret 2025 ini didorong surplus nonmigas sebesar USD 6,00 miliar dan defisit migas sebesar USD 1,67 miliar.(Rud)