Obsessionnews.com - Upaya mempertemukan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri belum padam. Momen Idulfitri membuktikannya. Seberapa besar kans kedua tokoh bertemu, bergantung dari ganjalan yang berhasil dilewati. 

Pengamat politik Ray Rangkuti menilai peluang pertemuan Prabowo-Mega terlaksana tak sampai dari 50 persen. Artinya lebih besar pertemuan berakhir sebatas wacana, kandas pada tahap penjajakan.

Baca Juga:
Lebaran, Didit Prabowo dan Ahmad Muzani Sambangi Kediaman Megawati

“Akankah (pertemuan) terwujud? Potensinya tak lebih dari 50 persen. Ganjalannya malah mencapai 50 persen. Dan ganjalan inilah yang berulang, hingga dua kali (wacana) pertemuan sebelumnya tidak terealisasi. Ganjalan yang bisa karena faktor sendiri-sendiri, maupun faktor dari luar,” kata Ray, di Jakarta, Jumat (4/4) malam.

Wacana Prabowo-Mega bakal bertemu muncul ketika Didit Prabowo bersilaturahmi pada hari pertama Lebaran ke Teuku Umar. Ketua DPP PDIP yang juga putri Mega yakni Puan Maharani menyebut ibunda nyaris video call dengan Prabowo.

Baca Juga:
Megawati Masih Punya Pengaruh

Ray mencatat, ada dua momentum mempertemukan kedua tokoh. Pertama pada Oktober 2024 menjelang pelantikan presiden-wapres terpilih dan Januari 2025. Peluang terakhir batal karena penetapan tersangka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK.

“Kini rencana ketiga kalinya sedang dijajaki. Tapi, seperti sebelumnya, rencana ini juga belum tentu pasti,” tuturnya.

Sekalipun begitu, Ray menilai, terjadi perubahan pada tingkat elite Gerindra dan PDIP dalam mengelola wacana pertemuan Prabowo-Mega. Sufmi Dasco Ahmad dan Puan Maharani yang mengambil dominasi wacana itu. Artinya, kans kedua tokoh bertemu bisa 50:50.

“Dua wajah elite tertinggi dari kedua partai terlibat langsung, Mbak Puan dari PDIP dan Dasco dari Gerindra. Dua nama ini memberi sinyal rencana pertemuan ini bisa jadi akan terwujud. Kansnya bisa 50-50,” katanya. (Erwin)