Berikut Prediksi Shiba Inu dan Bitcoin di Masa Depan

Berikut Prediksi Shiba Inu dan Bitcoin di Masa Depan
Ilustrasi - Bitcoin. (Foto: Reuters)

Obsessionnews.com - Bitcoin, mata uang crypto pertama di dunia, telah mengalami perjalanan harga yang luar biasa sejak diperkenalkan pada tahun 2009. Artikel ini akan mengulas pergerakan harga Bitcoin dari awal kemunculannya hingga Maret 2025, serta faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasinya.

SHIB telah berkembang melampaui statusnya sebagai meme coin dengan meluncurkan ShibaSwap, platform decentralized exchange (DEX) miliknya. Ekosistem Shiba Inu juga mencakup token lain seperti LEASH dan BONE, yang berfungsi dalam tata kelola dan staking di platform tersebut. Selain itu, SHIB telah diterima sebagai metode pembayaran oleh berbagai merchant, termasuk pengecer elektronik Amerika, Newegg, yang menambahkan SHIB sebagai opsi pembayaran pada Desember 2021.

Sebagai informasi awal, dilansir dari Pintu Market, harga bitcoin hari ini rupiah 1.465.647.305 dengan volume perdagangan harian Bitcoin (BTC) mencapai Rp1.590 triliun dalam 24 jam terakhir, menunjukkan penurunan sebesar 0,49 persen dibandingkan dengan satu hari sebelumnya. Kapitalisasi pasar Bitcoin adalah Rp33.034 triliun.

Harga koin shiba inu hari ini adalah Rp 0,22135494 dengan volume perdagangan harian Shiba Inu (SHIB) mencapai Rp 13,94 triliun dalam 24 jam terakhir, menunjukkan kenaikan sebesar 0,41 persen dibandingkan dengan satu hari sebelumnya. Kapitalisasi pasar SHIB adalah Rp 244,37 triliun.

Perkembangan Bitcoin

Penyusunan periode perkembangan Bitcoin didapatkan dari berbagai sumber, yakni:

2009 - 2010: Awal Kemunculan dan Transaksi Pertama

Pada Januari 2009, Satoshi Nakamoto menambang blok pertama Bitcoin, dikenal sebagai "blok genesis", menandai lahirnya cryptocurrency pertama di dunia. Pada tahap awal ini, Bitcoin tidak memiliki nilai moneter dan terutama diperdagangkan antar penggemar kriptografi. Transaksi komersial pertama yang diketahui terjadi pada 22 Mei 2010, ketika Laszlo Hanyecz membeli dua pizza seharga 10.000 BTC. Peristiwa ini sekarang dirayakan sebagai "Bitcoin Pizza Day".

2011 - 2013: Peningkatan Nilai dan Volatilitas Awal

Pada Februari 2011, Bitcoin mencapai paritas dengan dolar AS, diperdagangkan pada $1 per BTC. Nilainya terus meningkat, mencapai sekitar $31 pada Juni 2011, sebelum jatuh kembali ke $2 pada akhir tahun. Pada 2013, Bitcoin mengalami lonjakan harga signifikan, mencapai $266 pada April, sebelum mengalami koreksi tajam. Pada akhir 2013, Bitcoin mencapai level tertinggi baru sekitar $1.242, namun kembali mengalami penurunan tajam setelahnya.

2014 - 2016: Penurunan dan Stabilitas Relatif

Tahun 2014 ditandai dengan kebangkrutan Mt. Gox, salah satu bursa Bitcoin terbesar saat itu, yang menyebabkan penurunan harga Bitcoin ke sekitar $300. Selama periode 2015–2016, harga Bitcoin relatif stabil, bergerak antara $200 hingga $600, dengan adopsi dan kesadaran publik yang terus meningkat.

2017: Tahun Bullish dan Rekor Tertinggi

Tahun 2017 merupakan tahun yang monumental bagi Bitcoin. Pada Januari, Bitcoin diperdagangkan sekitar $1.000, namun pada Desember, harganya melonjak hingga hampir $20.000. Lonjakan ini didorong oleh meningkatnya minat investor ritel dan institusional, serta peluncuran kontrak berjangka Bitcoin oleh CME dan CBOE.

2018 - 2019: Koreksi Pasar dan Konsolidasi

Setelah mencapai puncaknya pada akhir 2017, Bitcoin mengalami koreksi signifikan pada 2018, turun hingga sekitar $3.200 pada Desember. Tahun 2019 melihat pemulihan bertahap, dengan Bitcoin mencapai sekitar $13.800 pada Juni, sebelum kembali turun dan mengakhiri tahun di sekitar $7.200.

2020: Pandemi dan Reli Harga

Pandemi COVID-19 pada 2020 awalnya menyebabkan penurunan harga Bitcoin hingga sekitar $4.000 pada Maret. Namun, sebagai respons terhadap stimulus moneter global dan meningkatnya minat institusional, Bitcoin mulai reli, mencapai $29.000 pada Desember 2020.

2021: Adopsi Mainstream dan Rekor Baru

Tahun 2021 menandai adopsi Bitcoin yang lebih luas. Perusahaan seperti Tesla mengumumkan investasi besar dalam Bitcoin, dan negara seperti El Salvador mengadopsinya sebagai alat pembayaran yang sah. Pada November 2021, Bitcoin mencapai rekor tertinggi sekitar $68.000.

2022: Penurunan Pasar dan Tantangan Ekonomi

Tahun 2022 ditandai dengan tantangan ekonomi global, termasuk inflasi dan kebijakan moneter ketat, yang mempengaruhi pasar aset berisiko, termasuk Bitcoin. Pada Juni 2022, Bitcoin turun di bawah $20.000, mencerminkan sentimen pasar yang bearish.

2023: Pemulihan dan Optimisme Baru

Pada 2023, Bitcoin menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Pada Januari, harganya naik kembali di atas $20.000, dan terus meningkat sepanjang tahun, mencapai sekitar $30.000 pada pertengahan tahun. Faktor-faktor seperti meningkatnya adopsi institusional dan perkembangan regulasi yang lebih jelas berkontribusi pada optimisme pasar.

2024: Rekor Tertinggi dan ETF Bitcoin

Tahun 2024 menjadi tonggak sejarah bagi Bitcoin. Pada Maret, harga Bitcoin mencapai rekor tertinggi baru di atas $73.000, didorong oleh peluncuran ETF Bitcoin yang disetujui oleh SEC AS, meningkatkan aksesibilitas bagi investor ritel dan institusional.

Maret 2025: Kondisi Pasar Terkini

Pada Maret 2025, Bitcoin diperdagangkan di sekitar $88.907,70 USD, dengan volume perdagangan 24 jam sebesar $58.197.162.199,82 USD. Meskipun mengalami fluktuasi, Bitcoin menunjukkan stabilitas relatif, dengan adopsi yang terus meningkat di berbagai sektor ekonomi.

Perkembangan Awal Shiba Inu dan Lonjakan Harga 2021

Pada Mei 2021, pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, menyumbangkan lebih dari 50 triliun SHI (senilai lebih dari $1 miliar saat itu) ke India COVID-Crypto Relief Fund. Langkah ini meningkatkan visibilitas SHIB di komunitas crypto. Pada Oktober 2021, harga SHIB mengalami kenaikan signifikan, meningkat sekitar 240% dalam satu minggu. Namun, pada awal November 2021, harga SHIB turun sekitar 55% dari nilai puncaknya.

Perkembangan Ekosistem dan Adopsi

SHIB telah berkembang melampaui statusnya sebagai meme coin dengan meluncurkan ShibaSwap, platform decentralized exchange (DEX) miliknya. Ekosistem Shiba Inu juga mencakup token lain seperti LEASH dan BONE, yang berfungsi dalam tata kelola dan staking di platform tersebut. Selain itu, SHIB telah diterima sebagai metode pembayaran oleh berbagai merchant, termasuk pengecer elektronik Amerika, Newegg, yang menambahkan SHIB sebagai opsi pembayaran pada Desember 2021.

Pergerakan Harga Terkini

Pada Maret 2025, harga SHIB berada di sekitar $0.00001296 USD, dengan volume perdagangan 24 jam sebesar $492.486.319,23 USD. Harga ini menunjukkan stabilitas relatif setelah periode volatilitas yang signifikan.

Analisis Teknikal dan Sentimen Pasar

Analisis teknikal menunjukkan bahwa SHIB menghadapi level support kritis setelah penurunan 20% dalam satu minggu. Indikator Relative Strength Index (RSI) pulih dari wilayah oversold, mengindikasikan potensi pembalikan tren. Namun, distribusi oleh whale dapat menambah tekanan jual dalam jangka pendek.

Prediksi Harga dan Prospek Masa Depan

Prediksi harga SHIB untuk periode 2024-2030 menunjukkan potensi bullish dalam jangka pendek, dengan kemungkinan penurunan di masa mendatang. Bollinger Bands mingguan menunjukkan momentum bullish, dengan upper band stabil dan lower band mendekati garis harga, mengindikasikan kemungkinan kenaikan harga dalam waktu dekat.

Shiba Inu telah berkembang dari sekadar meme coin menjadi ekosistem yang lebih kompleks dengan platform DEX dan adopsi oleh berbagai merchant. Meskipun mengalami volatilitas harga, SHIB terus menarik perhatian investor dan komunitas crypto. Pergerakan harga masa depan akan dipengaruhi oleh faktor teknikal dan sentimen pasar, sehingga investor harus tetap waspada terhadap perkembangan terbaru.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.(Arfi)