Meiline Tenardi, Menginspirasi dan Memberdayakan Perempuan Melalui KPPB

Obsessionnews.com - Di Indonesia, isu pemberdayaan perempuan terus menjadi perhatian dengan semakin banyaknya individu dan komunitas yang berupaya menciptakan dampak positif. Salah satu gerakan yang berperan aktif dalam hal ini adalah Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB), yang didirikan oleh sosok inspiratif, Meiline Tenardi. Sebagai pengusaha dan aktivis, dia berkomitmen membantu perempuan untuk berkembang, sekaligus berkontribusi bagi masyarakat.
Meiline, yang dikenal sebagai pemilik Barindo Trimitra Mandiri dan Double G Resort Anyer, mengaku selalu tertarik untuk berinteraksi, sambil menjalankan kegiatan yang berdampak luas. “Mengisi waktu dengan aktivitas yang bermanfaat itu penting, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan lingkungan sekitar. Saya ingin perempuan saling mendukung dan maju bersama,” katanya.
Keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki potensi luar biasa untuk berkembang dan berkontribusi menjadi alasan Meiline mendirikan Yayasan KPPB pada tahun 2023. Baginya, pemberdayaan perempuan bukan sekadar pengembangan diri, tetapi juga menciptakan perubahan yang lebih luas bagi lingkungan sekitar. Karena itu, program-program KPPB dirancang bersifat edukatif, relevan, dan benar-benar mendukung pertumbuhan anggotanya.
Meiline juga melihat bahwa perempuan memiliki peran krusial dalam keluarga dan masyarakat. “Saat perempuan diberdayakan, mereka tidak hanya membawa perubahan bagi dirinya sendiri, tetapi juga untuk anak-anak, keluarga, dan komunitas di sekitarnya,” ujarnya. Dia percaya bahwa investasi dalam pemberdayaan perempuan adalah langkah untuk membangun masa depan yang lebih adil dan setara, sekaligus membuka lebih banyak peluang bagi generasi mendatang.
Baca Juga:
Meiline Tenardi, Perjuangkan Pemberdayaan Merempuan Melalui Komunitas KPPB
KPPB menjadi ruang aman bagi perempuan untuk belajar, bertumbuh, dan saling menginspirasi. Program-programnya telah memberikan dampak nyata, mulai dari meningkatkan kepercayaan diri anggota, hingga membangun solidaritas di kalangan masyarakat marginal. Namun, perjalanan ini tidak selalu mudah. Tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan koordinasi antaranggota kerap muncul, menuntut strategi yang tepat untuk memastikan program berjalan efektif.
Meiline menghadapi hambatan ini dengan perencanaan matang, dukungan tim solid, dan kolaborasi dengan mitra strategis. Baginya, pemberdayaan tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi membutuhkan kerja sama dan jaringan yang kuat. Semangat inilah yang tercermin dalam berbagai kegiatan KPPB, termasuk drama musikal Kasih Menembus Batas, yang melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus. “Melihat mereka tampil percaya diri, saya sadar ini lebih dari sekadar seni, tapi juga ruang bagi suara yang jarang terdengar,” ujarnya. Bagi Meiline, kesetaraan itu memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk berkembang dan dihargai.
Komitmen ini kembali ditegaskan lewat program “Dunia Tanpa Luka”, yang digelar KPPB pada Desember lalu. Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui berbagai kegiatan, seperti pemutaran film pendek, diskusi dengan pakar, dan aksi simbolis. Melalui seni dan dialog, KPPB menyampaikan pesan yang tegas: kekerasan dalam bentuk apa pun tidak boleh ditoleransi. Meiline percaya bahwa perubahan dimulai dari kesadaran, dan kesadaran lahir dari keberanian untuk bersuara.
Baca Juga:
Meiline Tenardi, Inspirasi Melalui Seni
Menurut Meiline, keseimbangan dalam hidup bukan sekadar wacana, tetapi sebuah seni yang terus dia jalani. Sebagai ibu, pengusaha, dan pemimpin komunitas, dia memahami betul bahwa setiap peran membutuhkan perhatian penuh. Namun, bagaimana dia menjaga harmoni di antara berbagai tanggung jawab yang dia emban.
“Keseimbangan adalah kemampuan memanajemen waktu dengan baik dan fokus pada prioritas,” ujarnya. Dia tidak berusaha melakukan semuanya sendiri, tetapi membangun tim yang solid untuk mendukungnya. Bagi Meiline, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh usaha individu, tetapi juga kolaborasi dengan orang-orang yang memiliki visi sama.
Dalam menjalani keseharian, dia selalu mengingatkan dirinya untuk tetap tulus, konsisten, dan berani melangkah. “Mulailah dari langkah kecil yang bisa diakukan hari ini. Jangan takut untuk bermimpi besar, tetapi fokuslah pada tindakan nyata yang bisa dilakukan sekarang,” pesannya. Baginya, setiap langkah kecil memiliki potensi untuk bisa menciptakan perubahan besar. (Angie/WO)