Momen Ray Dalio Nasihati Prabowo, Menteri dan Konglomerat Indonesia

Momen Ray Dalio Nasihati Prabowo, Menteri dan Konglomerat Indonesia
Ray Dalio bersama Presiden Prabowo Subianto. (X/Erick Thohir)

Presiden Prabowo Subianto mengundang legenda investasi dunia Ray Dalio untuk memberi nasihat dan catatan kritis kepada para anggota kabinet, dan konglomerat Indonesia. Momen tersebut terjadi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3). Apa saja nasihat yang disampaikan pendiri Bridgewater Associates itu?

Ray Dalio duduk satu meja diapit Menkeu Sri Mulyani dan Prabowo. Di sebelah Prabowo, hadir pula Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. "Anda berada dalam posisi yang dapat berbicara kepada kami secara terbuka dan juga secara kritis. Saya rasa kami memang memerlukan nasihat-nasihat yang kritis," kata Prabowo mempersilakan Dalio untuk berbicara.

Ray Dalio duduk dalam satu baris meja yang sama dengan Presiden Prabowo Subianto. Presiden Prabowo menganggap penting nasihat dan catatan kritis dari Dalio yang memiliki pengalaman puluhan tahun dalam dunia bisnis dan investasi. (Tim Media Prabowo)

 

Dalio, pengusaha asal AS mengaku memiliki pengalaman secara langsung mengamati lompatan ekonomi yang dialami Singapura dan Tiongkok. Dia mengamati secara langsung pengalaman negeri tetangga pada masa Lee Kuan Yew dan Deng Xioping di Tiongkok.

Indonesia yang kini telah memiliki Danantara diingatkan untuk mengatasi sejumlah tantangan, selain mengelola uang besar. Tantangan-tantangan itu, kata Dalio harus diatasi.

Dalio meminta Indonesia memerhatikan dan mengatasi tantangan-tantangan investasi. Selain investasi, dia menyebut birokrasi dan korupsi juga menjadi hambatan. (X)



"Diantaranya adalah masalah birokrasi, kemudahan bisnis dan usaha, pembentukan modal, korupsi dan lainnya," kata Dalio. 

Pertemuan dengan Dalio berlangsung pukul 14.00 WIB. Turut hadir  Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam), Tomy Winata, Chairul Tanjung, Hashim Djojohadikusumo, James Riady, Prajogo Pangestu, Garibaldi Thohir, Sugianto Kusuma (Aguan), Hilmi Panigoro, Franky Oesman Widjaja, dan Anthony Salim. (Tim Media Prabowo)

Selain para konglomerat, jajaran pengurus Danantara ikut hadir seperti CIO Danantara Pandu Sjahrir, dan COO Danantara Dony Oskaria. "Kita mengundang semua pihak yang bisa memberi kepada kita suatu pandangan-pandangan yang kritis, pengalaman mereka, bagaimana mereka melakukan investasi," kata Prabowo.

Pertemuan tersebut menandakan Prabowo serius dalam mendirikan Danantara. Dia tidak mau pelaksanaannya mengalami masalah, terlebih Danantara mengelola aset negara.

"Sehingga nanti pengelolaan aset-aset Indonesia itu bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehati-hati mungkin, dan bahwa nanti semua entitas ekonomi kita dilaksanakan dengan efisiensi yang bisa bersaing dengan semua entitas di dunia," lanjut Prabowo. (Erwin)