Sofia W. Alisjahbana, Berdedikasi Tinggi di Bidang Pendidikan

Sofia W. Alisjahbana, Berdedikasi Tinggi di Bidang Pendidikan
Sofia W. Alisjahbana, Rektor Universitas Bakrie. Di bawah kepemimpinannya, Universitas Bakrie meraih prestasi luar biasa. (Foto: Fikar/OMG)

Obsessionnews.com - Di bawah kepemimpinan Prof. Sofia W. Alisjahbana, Universitas Bakrie meraih prestasi luar biasa, selama tiga kali berturut-turut (2021-2023), menduduki peringkat pertama sebagai Kampus Swasta Terbaik di Jakarta versi Times Higher Education (THE), hingga menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia. “Dalam peringkat yang dirilis oleh Times Higher Education pada Juni 2024, kami berhasil menduduki posisi ke-18 dari 20 universitas terbaik di Indonesia, serta menempati posisi ke-4 di antara 2.908 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di seluruh Indonesia,” ungkap Prof. Sofia.

Lebih dari itu, Universitas Bakrie terus menunjukkan komitmen tinggi terhadap pengembangan pendidikan berkualitas dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Pencapaian ini menggambarkan dedikasi UBakrie dalam membangun sistem pendidikan yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing global. Salah satu komitmen dalam mendukung SDGs terlihat dari berbagai program yang diusung, seperti Indonesian Youth SDGs Summit. Kegiatan ini mengajak berbagai LSM dan institusi meningkatkan kesadaran pemuda akan pentingnya tujuan pembangunan berkelanjutan.

Universitas Bakrie juga aktif dalam riset yang mendukung upaya pengurangan emisi karbon dan mencapai zero emission. Di bidang politik, Youth SDGs Forum digelar oleh program studi ilmu politik, melibatkan banyak peserta, serta berkolaborasi dengan LSM dan berbagai institusi. Prestasi ini menegaskan bahwa Universitas Bakrie unggul dalam bidang akademik serta peduli terhadap masalah lingkungan dan masa depan yang berkelanjutan.

Prof. Sofia juga peduli dalam pengembangan fasilitas akademik yang inovatif. Salah satunya adalah peresmian Auditorium Universitas Bakrie di Lantai 42 Bakrie Tower. Sebagai simbol komitmen universitas dalam menciptakan lingkungan akademik yang kondusif, inspiratif, dan inovatif. Menjadi pusat berbagai kegiatan ilmiah, seminar, dan konferensi, auditorium ini diharapkan bisa memperkaya wawasan mahasiswa, dosen, dan seluruh sivitas akademika.

Tak hanya itu, di Universitas Bakrie juga dibangun ruang kelas kolaboratif dan ruang kuliah yang lebih nyaman untuk mendukung konsep Sky City Campus. Lingkungan belajar modern ini dirancang untuk mendukung kreativitas dan interaksi akademik yang dinamis. Setiap ruang kelas di lantai 42 pun diberi nama berdasarkan perusahaan-perusahaan di Bakrie Group, sebagai bagian dari ekosistem yang luas dan terintegrasi.

Sebagai seorang pemimpin yang memiliki pengalaman akademik luar biasa, Prof. Sofia memandang pentingnya pendidikan formal yang terstruktur. “Pendidikan formal itu penting karena melalui sistem ini, kita belajar secara bertahap. Namun, yang tak kalah penting adalah menggabungkan teori dengan pengalaman nyata di lapangan. Magang dan kerja sama dengan industri akan memberikan pengalaman praktis yang memperkaya pemahaman mahasiswa,” Ujar Asesor BAN-PT yang berkiprah sejak lama ini.

Baginya, pendidikan bukanlah hal yang instan. Semua proses menuju keberhasilan harus dilalui penuh dedikasi dan kerja keras. “Proses itu penting, terutama jika kita memiliki passion terhadap sesuatu. Passion membuat kita bisa menghadapi tantangan dengan lebih baik dan membuat segala usaha terasa lebih bermakna,” tuturnya.

Sebagai seorang perempuan yang telah berkarier di dunia pendidikan dan akademik, Prof. Sofia memandang pentingnya kesetaraan gender dalam pendidikan dan dunia profesional. “Perempuan tidak perlu merasa terhambat atau terbatas dalam berbagai bidang. Dunia saat ini sudah sangat membuka kesempatan bagi perempuan untuk berkarir di banyak sektor, dari penerbangan hingga pertambangan,” tegas marathoner ini. 

Menurutnya, tantangan bagi seorang ibu terutama dalam menjalani peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan profesional, memang nyata. Namun, dia menekankan pentingnya komunikasi yang baik dengan keluarga, terutama dalam membagi waktu dengan anak-anak dan suami. “Sebagai seorang ibu, kita harus bisa mengimbangi antara kehidupan rumah tangga dan profesi secara profesional,” tegasnya.

Tak sebatas akademisi, Prof. Sofia menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan belajar sepanjang hayat. “Belajar itu tidak pernah ada habisnya, dan setiap langkah yang kita ambil harus dilandasi tujuan yang jelas. Teruslah berinovasi dan capailah cita-cita setinggi mungkin,” pesannya kepada para mahasiswa dan generasi muda Indonesia. (Gia/WO)