Banjir Jakarta Makan Korban, Apa Langkah Pramono Anung?

Banjir Jakarta Makan Korban, Apa Langkah Pramono Anung?
Gubernur Jakarta Pramono Anung meninjau Pintu Air Manggarai. (X)

 

Obsessionnews.com - Banjir yang melanda Jakarta sejak Selasa (4/3) memakan korban tewas, setelah seorang bocah, di Kebon Baru, Jaksel, terseret arus. Gubernur Jakarta Pramono Anung yang menyempatkan diri datang bertakziah ke rumah duka memiliki tugas berat mengendalikan banjir di Metropolitan pada hari-hari pertama menjabat. Apa saja langkahnya?

 

Mas Pram mengaku tidak mau menyalahkan siapapun atas terjadinya musibah banjir. Ketika meninjau Pintu Air Manggarai, dia meminta segenap jajaran untuk fokus mengatasi banjir, yang sudah menjadi langganan Jakarta. 

Baca Juga:
Jabodetabek Dikepung Banjir, Pimpinan DPR Sentil Kinerja Pemda

"Kami tidak mau menyalahkan siapapun, ini (banjir) menjadi tanggung jawab pemerintah Jakarta untuk mengatasi itu," kata Pram, di Manggarai, Jaksel, Rabu (5/3).

 

Berdasarkan data BPBD Jakarta, pada Selasa (4/3) petang, sebanyak 122 RT dan dua ruas jalan di Jakarta terendam banjir. Pram menilai, banjir di Jakarta terjadi bukan karena intensitas hujan yang tinggi tetapi kiriman dari wilayah hulu.

 

Sungai Ciliwung yang melintasi Jakarta meluap. Begitu pula Sungai Pesanggrahan yang mengalir dari Bogor, Depok, dan Tangerang menuju Jakarta. Ribuan warga diketahui harus mengungsi dan dievakuasi. Mereka tersebar di 20 titik.

Baca Juga:
Terkepung Banjir, Bekasi Lumpuh

"Banjir yang terjadi di Jakarta sekarang ini boleh dikatakan mayoritas hampir 90 persen lebih adalah kiriman," kata Pram, yang menginstruksikan jajaran membuka Pintu Air Manggarai.

 

Dia mengaku bakal membahas persoalan banjir dengan kepala daerah wilayah penyangga. Sebab, Jakarta butuh kerja sama dengan daerah penyangga untuk memitigasi banjir. Namun Pram belum bisa mengungkapkan kapan koordinasi itu nantinya dilakukan. 

 

Mas Pram juga meminta agar modifikasi cuaca dijalankan oleh BNPB secara nasional. Dia juga menginstruksikan agar kampung siaga bencana diaktifkan untuk membantu korban banjir Jabodetabek.

 

Eks Seskab juga mendorong Dinas SDA untuk mengerahkan seluruh pompa air. "Pompa-pompa yang ada di 200 titik yang berjumlah 500 pompa saya minta semua diaktifkan karena supaya air yang ada segera bisa dibuang ke laut," ujarnya. (Erwin)