Pemerintah Diminta Tanggap Banjir Grobogan

Obsessionnews.com - Pemerintah diminta tanggap banjir yang melanda Grobogan, Jateng, pada Selasa (21/1). Selain akses transportasi kereta api terputus, puluhan warga terpaksa mengungsi. Malahan, hingga Rabu (22/1) dini hari banjir meluas.
Anggota Komisi V DPR RI Danang Wicaksana meminta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memperhatikan penanganan bencana itu. Dia menilai pemerintah bersama para stakeholder harus memerhatikan pengelolaan sungai di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Pemerintah Mitigasi Potensi Banjir Jabodetabek
Banjir Grobogan, kata Danang Wicaksana, terjadi akibat curah hujan tinggi yang diperparah dengan luapan tiga sungai utama, yaitu Sungai Lusi, Serang, dan Tuntang. Danang mengingatkan pentingnya koordinasi antar kepala daerah dalam mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda kawasan tersebut.
Diketahui, banjir di Grobogan menerjang enam kecamatan, yakni Kecamatan Gubug, Kedungjati, Karangrayung, Purwodadi, Grobogan, dan Toroh. Danang menambahkan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) dari hulu ke hilir perlu dilakukan.
Situasi jalur kereta api yang terdampak banjir besar di Gubug, Grobogan, Jateng pada hari ini (21/01/2025) akibat dari hujan deras & meluapnya Sungai Tuntang.
— Txt Transportasi Umum (@txttransportasi) January 21, 2025
Semoga jalur kereta api utama yang menghubungkan Semarang - Surabaya ini bisa segera pulih. pic.twitter.com/yYNhR7xvTW
Menurutnya, kebijakan terkait DAS harus dirancang secara menyeluruh dan melibatkan berbagai pihak. "Apa yang dilakukan di wilayah hulu pasti berdampak ke hilir, sehingga pengelolaan DAS harus dibahas bersama," kata Danang.
Dia juga mendorong percepatan pembuatan dan penerapan blueprint manajemen tata kelola DAS. Semua pihak yang berada di wilayah DAS, baik pemerintah daerah, pengelola sumber daya air, hingga masyarakat, harus mematuhi cetak biru tersebut demi mengurangi risiko bencana banjir di masa mendatang.
"Kita butuh langkah konkret dan kebijakan yang bisa diimplementasikan segera agar masalah banjir ini tidak terus berulang," tegasnya. (Erwin)