Pertemuan Tinggal Menghitung Hari, Megawati-Prabowo Sama-sama Untung

Pertemuan Tinggal Menghitung Hari, Megawati-Prabowo Sama-sama Untung
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri diyakini segera terjadi. (X)


Obsessionnews.com - Pertemuan dua tokoh besar yakni Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto diyakini tinggal menghitung hari. Pengamat politik Ray Rangkuti bahkan mengkalkulasi Mega-Prabowo sudah 70 persen bakal segera bertemu. Keduanya mendapatkan keuntungan dari pertemuan itu.

Ray menyebut, sudah tidak ada hambatan bagi Mega-Prabowo untuk bertemu. Sebab, dua hajatan besar yakni pemilu dan pilkada serentak sudah selesai. Artinya, pertemuan kedua tokoh tak dibayangi kepentingan politik pragmatis, melainkan menunjukkan dominasi semangat politik kebangsaan.

Baca Juga:
Tanpa Eksistensi Oposisi, Pertemuan Prabowo-Mega Tak Seasyik Anggapan Puan

"Kira-kira di kisaran 70 persen. Hanya melihat waktu yang tepat. Di mana keduanya akan leluasa bertemu," kata Ray, di Jakarta, Minggu (19/1).

Ray membeberkan pertemuan Mega-Prabowo memiliki arti tersendiri bagi kedua tokoh. Selain membuktikan tidak memiliki hambatan psikologis, Mega mampu memecah dominasi dan upaya cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan Prabowo. Mega juga memiliki keuntungan yakni meredam upaya mengganggu Kongres PDIP yang bakal digelar pada April 2025, dengan bertemu Prabowo.

Baca Juga:
H-2 Pelantikan Prabowo-Mega Tak Kunjung Bertemu, Faktor Jokowi?

"Langkah mengganggu keberadaan satu partai yang datang dari luar, umumnya berkaitan dengan pembiaran atau bahkan dorongan dari pemerinrah yang sedang berkuasa. Maka, memastikan pemerintah yang sedang berkuasa tidak memiliki keinginan terlibat untuk cawe-cawe ke dalam aktivitas satu parpol adalah satu jaminan tersediri akan keutuhan parpol," ujar Ray.

Prabowo, lanjut Ray, juga mendapatkan keuntungan dengan bertemu Mega. Setidaknya untuk mendekati PDIP. Dia meyakini, PDIP tidak akan diajak masuk kabinet, tetapi melalui pertemuan dengan Mega, Prabowo bisa memoderasi oposisi.

Baca Juga:
Dibanding Mudarat, Pertemuan Prabowo-Megawati Banyak Manfaatnya

"Di mana perkara-perkara penting bagi pemerintahan Prabowo tidak mendapat kendala, khususnya dari luar pemerintahan," tuturnya.

Selain itu, Prabowo juga bisa lebih leluasa menjalankan tugas sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, setelah 100 hari kabinet terbentuk. Prabowo diyakini bakal melonggarkan intensitas pertemuan dengan Jokowi.

"Sebab, 100 hari berhubungan dengan Solo, tak ada kemajuan signifikan yang dicapai oleh pemerintahan Prabowo. Alih- alih makin meningkatkan citra positif pemerintahan Prabowo malah kesan yang terlihat adalah terus merosotnya tingkat kepuasaan," ungkap Ray Rangkuti.

Dia menyebut, setelah 100 hari, pemerintahan bakal berpusat kepada Prabowo. Indikasi ini sudah terlihat dari pembongkaran pagar laut di Tangerang. Malahan, Ray menilai dalam internal kekuasaan, bakal terjadi perubahan signifikan.

"Perintah pembongkaran pagar bambu di PSN PIK 2 salah satu indikasi jarak yang mulai dibentangkan oleh Prabowo terhadap Jokowi. Saat yang sama, rotasi kubu dalam lingkaran kekuasaan Prabowo, juga akan bergeser," tuturnya. (Erwin)