Gerindra: Makan Bergizi Gratis Investasi Jangka Panjang

Gerindra: Makan Bergizi Gratis Investasi Jangka Panjang
Ketua Fraksi Gerindra G Budisatrio Djiwandono (kiri) bersama Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. (X)


Obsessionnews.com - Fraksi Gerindra siap mengawal pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi bagian dari investasi jangka panjang pembangunan SDM Indonesia. Gerindra mengapresasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang memulai pelaksanaan program unggulan itu kurang dari 100 hari kerja.

Ketua Fraksi Gerindra DPR RI G. Budisatrio Djiwandono menyebutkan, program MBG memiliki banyak dimensi. Program MBG lebih dari sekedar menyediakan makanan atau memastikan gizi generasi ke depan, namun juga terkait dengan pemenuhan gizi dan nutrisi yang berkualitas hingga visi keberlanjutan ekonomi.

Baca Juga:
Dimulai Hari Ini, Menteri Ikut Pantau Makan Bergizi Gratis Serentak di 26 Provinsi

“Program MBG adalah wujud investasi pada sumber daya manusia serta generasi masa depan yang kompetitif dan produktif, untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Bahkan, program ini juga memiliki misi pemerataan ekonomi dan sosial,” kata Budisatrio dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (7/1).

“Fraksi Gerindra mengapresiasi kerja cepat pemerintah dalam mewujudkan salah satu program unggulan yang menjadi janji kampanye. Program MBG dapat berjalan di hari ke-79 pemerintahan, tentu ini jadi permulaan yang baik dan menunjukkan komitmen kuat pemerintah,” lanjut Wakil Ketua Komisi I DPR.

Baca Juga:
Potret Kegembiraan Siswa Sambut Program Makan Bergizi Gratis

Budisatrio juga menambahkan bahwa pihaknya mengapresiasi kinerja Badan Gizi Nasional (BGN). Program Makan Bergizi Gratis membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk berkolaborasi sebagai mitra kerja. Berdasarkan data dari BGN, saat ini tercatat 140 UMKM telah terlibat dalam rantai pasok program ini. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring tingginya minat dari UMKM, Koperasi, dan BUMDes yang telah mendaftar untuk bergabung sebagai mitra kerja.

“Dimulainya program MBG secara bertahap yang meliputi 26 Provinsi ini membuat kami optimis dengan kinerja BGN kedepannya. Kami yakin BGN mampu untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada sekolah dan penerima manfaat di seluruh Indonesia. Target-target BGN sejauh ini juga cukup terukur dan menjanjikan,” ungkapnya.

BGN telah memberdayakan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang siap melayani kebutuhan gizi anak, ibu hamil, dan ibu menyusui di 26 Provinsi di Indonesia, dimana setiap titik SPPG ditargetkan mampu melayani 3.000 hingga 4.000 penerima manfaat setiap harinya.

Pemerintah melalui BGN menargetkan 937 dapur dapat beroperasi secara bertahap untuk melayani 3 juta penerima manfaat pada akhir Januari 2025. Selain itu, BGN juga menargetkan 2.000 dapur beroperasi di bulan April, 5.000 dapur di bulan Juli, dan seluruh dapur atau SPPG dapat beroperasi 100 persen pada 2029.

Lebih lanjut, Budisatrio mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung agar program MBG senantiasa mengutamakan pasokan bahan baku dan tenaga kerja lokal. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk pemerataan ekonomi dan pengembangan jaringan distribusi lokal.

“Dengan melibatkan pelaku usaha lokal, petani, dan nelayan, program ini berpotensi menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan di daerah-daerah," ujarnya. “Tentu kita ingin program ini bukan hanya sukses mengatasi isu stunting, namun juga berhasil membuka akses pemerataan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat,” kata dia. (Erwin)