Obsessionnews.com - Penanganan perkara korupsi Harun Masiku tanpa progres. KPK yang memeriksa banyak pihak terkait kasus itu hingga kini tak kunjung menangkap Masiku. Begitu pula dengan pendalaman kasus merintangi penyidikan yang hingga kini belum ada progres berupa penetapan tersangka.

KPK mendalami kasus merintangi penyidikan Harun Masiku dengan memeriksa elite PDIP. Setelah bolak-balik memeriksa Sekjen Hasto Kristiyanto, giliran eks Menkumham Yasonna Laoly yang diperiksa sebagai saksi. Pemanggilan sejumlah politisi partai banteng, menambah drama dalam penanganan perkara Harun Masiku yang buron sejak 2020 yang lalu.

Baca Juga:
Sudah 3 Tahun Harun Masiku Tanpa Status Cegah, Sembunyi di Mana?

"Nanti saja," kata Yasonna setibanya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (18/12), menolak memberi pernyataan terkait pemeriksaan KPK.

KPK merasa penting memeriksa Yasonna karena mengikuti bukti baru. Sementara, keberadaan Harun Masiku hingga kini tidak diketahui. Malahan KPK merasa tak perlu memperpanjang status pencegahan berpergian ke luar negeri kepada mantan caleg PDIP itu.

Baca Juga:
Konfirmasi Bukti Baru Kasus Harun Masiku, KPK Butuh Keterangan Yasonna Laoly

Jubir KPK Tessa Mahardhika menyebut status buron Harun Masiku tak membutuhkan upaya pencegahan lanjutan, karena imigrasi bakal melakukan pengamanan kepada pihak yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), mengikuti ketentuan yang berlaku.

Sebelumnya, Plt Dirjen Imigrasi Saffar Muhammad Godam menyebut, Harun Masiku kali terakhir masuk daftar cegah pada 13 Januari 2021. Sejak itu, perpanjangan masa cegah tidak diminta KPK.

Baca Juga:
Hasto Masuk Daftar Pasien KPK, Mega Mulai Asah Tanduk

Dalam menelisik kasus merintangi atau melindungi Harun Masiku, KPK menuai kontroversi karena menggeledah dan menyita ponsel milik staf Hasto yakni Kusnadi yang tidak diperiksa. Ponsel dan buku tabungan staf Sekjen PDIP disita, hingga kini keberadaan Harun Masiku belum diketahui. Drama terkait perkembangan kasus tersebut terus berlanjut. (Erwin)