Kalah di Pilkada Banten dan Jakarta, Mengapa Golkar Diam?

Kalah di Pilkada Banten dan Jakarta, Mengapa Golkar Diam?
Ketum Bahlil Lahadalia bersama pengurus DPP Golkar. (Dok/Golkar)

 

Obsessionnews.com - Partai Golkar memilih menerima hasil Pilkada Banten dan Jakarta dengan tidak menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Padahal partai beringin menerjunkan dua kadernya pada Pilgub Banten dan Pilgub Jakarta. Kalah di dua wilayah penting, mengapa Golkar diam?

 

Pengamat politik Ray Rangkuti menilai idealnya Golkar bersikap proaktif dan mengadvokasi kader yang berlaga. Terlebih sosok yang maju merupakan kader utama. Di Banten Airin Rachmi Diany, sedangkan di Jakarta Ridwan Kamil.

Baca Juga:
Pilkada 2024, Golkar Paling Sial

“Secara umum, tak terlihat upaya Golkar mengadvokasi kader-kader mereka dalam pilkada 2024 ini. Selain Jakarta, Pilkada Banten juga gagal dimajukan ke MK,” kata Ray Rangkuti, di Jakarta, Jumat (13/12).

 

Ray mencurigai sikap Golkar yang diam, tak lepas dari pengaruh para elite. Khususnya pada Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Setidaknya untuk menjaga stabilitas internal partai-partai pendukung pemerintah. Di Banten misalnya, Airin melawan mayoritas KIM Plus di luar Golkar.

 

“Tentu saja, sebagai kader utama, maka sudah semestinya Golkar yang harus terlihat banyak proaktif dalam mengadvokasi kepentingan kadernya,” sambung Ray. (Erwin)