Prabowo Instruksikan Aparat Tegas Berantas Korupsi

Prabowo Instruksikan Aparat Tegas Berantas Korupsi
Presiden Prabowo Subianto berjalan bersama Wapres Gibran Rakabuming didampingi Menko Polkam Budi Gunawan (kedua dari kari). (Tim Media Prabowo)

 

 

Obsessionnews.com - Presiden Prabowo Subianto meminta aparat penegak hukum tak ragu memberantas korupsi. Instruksi tersebut disampaikan Menko Polkam Budi Gunawan (BG) ketika hadir mewakili Kepala Pemerintahan menghadiri peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (9/12).

 

BG menyampaikan bahwa Prabowo berkomitmen dalam menciptakan pemerintahan bersih, sebagaimana yang kerap disuarakan dalam berbagai kesempatan.

 

“Pada berbagai kesempatan Bapak Presiden, Bapak Prabowo Subianto sudah memerintahkan kepada seluruh aparat penegak hukum untuk jangan ragu-ragu dan harus bertindak tegas di dalam pemberantas korupsi kemudian judi online. Penyelundupan juga di dalam hal pemberantasan narkoba,” kata BG.

Baca Juga:
Beri Karpet Merah untuk Investor Jepang, Prabowo Kenalkan Haji Isam

Dalam menindaklanjuti arahan Prabowo, Kemenko Polkam bersama Kejaksaan Agung, Polri, dan kementerian lembaga membentuk Desk Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi serta Perbaikan Tata Kelola pada 4 November 2024. 

 

“Pemerintah dalam hal ini juga terus mengupayakan perbaikan pelayanan melalui transformasi digital dan terus mendorong reformasi birokrasi pemerintah memanfaatkan e-government sebagai alat untuk mencegah dan memberantas korupsi dengan meningkatkan transparansi, efisiensi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik,” jelas Budi.

 

Penerapan e-budgeting juga diterapkan di dalam pengelolaan anggaran khususnya pengelolaan anggaran negara baik itu APBN maupun APBD secara digital sehingga pengawasan penggunaan anggaran dan mengurangi potensi terjadinya manipulasi.

 

Di samping, menurut Budi, e-procurement juga menjadi andalan di dalam pengadaan barang dan jasa secara elektronik tujuannya adalah untuk mengurangi langsung yang sering memicu terjadinya kolusi dan korupsi serta memastikan proses tender lebih adil dan transparan.

 

“Sistem pelayanan publik berbasis online ini akan terus dikembangkan seperti dalam hal pembuatan KTP, pembayaran pajak, sehingga memungkinkan masyarakat dapat mengakses layanan tanpa harus berhadapan dengan para petugas guna untuk mengurangi pungutan liar,” tandasnya. (Erwin)