Irwan Dewanto, Membangun Kinerja Humanis di TACO Group

Obsessionnews.com - Membangun kinerja yang humanis seringkali menjadi strategi yang mumpuni dalam memajukan korporasi. Hal itu sudah dibuktikan manajemen PT Tangkas Cipta Optimal (TACO Group) yang dalam lima tahun terakhir ini berhasil melipatgandakan bisnisnya hingga mampu menjadi pemimpin pasar di industri produk interior.
Kurang lebih 40 tahun perusahaan yang telah melahirkan aneka produk interior ini mampu mempertahankan eksistensinya di pasar nasional maupun internasional. Walhasil, produk-produknya, seperti pelapis dinding dan lantai, aksesori furnitur, serta lem kuning serbaguna untuk memenuhi kebutuhan proyek residensial dan komersial yang begitu familiar di mata konsumen.
Ada sejumlah strategi yang dilakukan perusahaan ini dalam meraih prestasi bisnisnya. Mulai dari tak henti berinovasi, tahu akan kebutuhan pelanggan, memahami core competence, dan memegang teguh tiga kata kunci atau keywords. Apa itu tiga keywords perusahaan ini? “Itu adalah visi yang dicanangkan oleh founder TACO, di mana dalam visi tersebut ada tiga keywords. Pertama, kita bekerja sebagai saluran berkah bagi semua pemangku kepentingan. Keywords yang kedua adalah kita bekerja dengan profesional. Sedangkan keywords yang ketiga adalah kita bekerja secara profesional, tapi tetap mempertahankan nilai-nilai kekeluargaan,”terang Irwan Dewanto, Vice President Human Resources TACO Group dalam wawancara ekslusif dengan tim Obsession Media Group.
Menurut alumnus Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, tiga kata kunci di TACO ini sesuatu yang sangat unik. “Kenapa? Karena biasanya perusahaan yang saya temui itu kalau dia profesional, kaku. Nggak ada nilai-nilai kekeluargaan. Kalau dia kekeluargaan, tidak profesional,”hal itu, tutur pria yang sempat duduk di bangku SMA Taruna Nusantara, ini jelas berbeda dengan di lingkungan kerja TACO Group yang begitu familiar.
Sebagai seorang pimpinan di TACO Group yang menangani soal Human Resources (HR), Irwan memang orang yang tepat. Betapa tidak, ia yang mengaku jatuh cinta dengan dunia HR karena pekerjaannya itu sarat dengan nilai ibadah. “Menurut saya dengan menjadi seorang HR yang baik, kita itu bisa bekerja sekaligus beribadah. Karena seorang HR yang baik itu pasti bisa membuat karyawan memiliki skill yang lebih baik, memiliki motivasi kerja yang lebih baik, sehingga secara tidak langsung itu akan bisa menjadi nilai-nilai ibadah di kemudian hari. Jadi bagi saya pribadi, kenapa saya jatuh cinta sebagai orang HR ya, saya kerja selain mendapatkan nafkah buat keluarga, saya juga bisa beramal, itu kurang lebih itu yang membuat saya jatuh cinta dalam bekerja,”pungkasnya. (Rud)