Menteri PKP Maruarar Sirait Usul Hidupkan Kembali KRL Ekspres di Jam Sibuk Pekerja

Menteri PKP Maruarar Sirait Usul Hidupkan Kembali KRL Ekspres di Jam Sibuk Pekerja
Ilustrasi KRL di Stasiun Manggarai. (Foto: ANTARA)

Obsessionnews.com - Selama ini para pekerja di sekitaran Jakarta mengandalkan transportasi umum, salah satunya KRL Komuter untuk berangkat maupun pulang kerja. Mengetahui hal ini, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengusulkan adanya layanan kereta KRL Komuter Ekspres pada jam-jam sibuk dalam rangka memberi kemudahan dan kecepatan perjalanan untuk para pekerja yang tinggal di luar Jakarta.

"Banyak rumah-rumah yang kecil di luar Jakarta. Dari tempat dia sampai Jakarta, naik kereta api itu sekitar 12 sampai 10 kali berhenti-berhenti. Padahal itu ribuan orang. Nanti saya usul Kementerian Perhubungan dan PT KAI agar yang seperti ini, dia bikin Ekspres. Misalnya dari Maja ke Tanah Abang Ekspres jamnya setiap pagi jam 6, sore jam 6 juga atau jam 7 malam," ujar Maruarar atau disapa Ara di Jakarta, Rabu (28/11/2024).

Baca Juga:
Digelar 2 Hari, Ini Berbagai Promo Menarik di KAI Expo 2024

Nantinya, kereta KRL Komuter Ekspres diharapkan mampu membuat kereta api lebih efisien karena tidak perlu banyak berhenti. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pergi ke kantor akan jauh lebih cepat, begitu pula saat pulang ke rumah dan kembali bertemu dengan keluarga.

"Jadi kita harus buat variasi bagaimana itu ekspres pada jam-jam tertentu. Nanti kalau ada yang besar-besar seperti itu, kita buat satu kali jalan, jadi nggak ada berhenti. Kita membuat strategi bagaimana lebih efisien, lebih cepat, lebih mudah, lebih murah buat rakyat." sambungnya.

Sementara itu, mendengar usul ini, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku terbuka untuk kembali menghidupkan KRL Ekspres. Meski begitu, tentunya perlu ada pembahasan dan pengkajian terlebih dahulu dengan pihak-pihak terkait, seperti bersama PT KAI dan INKA selaku penyedia gerbong.

"Ya terbuka (opsi penyediaan KRL ekspres). Nanti kan kita lihat gerbongnya cukup atau tidak makanya kita kan mau konsolidasi INKA dan PT KAI," ujar Erick dalam kesempatan yang sama.(Arfi)