Penyelamatan Sritex Jadi Perhatian Nasional

Obsessionnews.com - Langkah pemerintah menyelamatkan PT Sritex dari ancaman gulung tikar menjadi agenda nasional. Ketua DPR RI Puan Maharani malah meminta pemerintah fokus menyelamatkan ribuan buruh atau karyawan Sritex dari pemutusan hubungan kerja (PHK).
Menurut Puan, penyelamatan karyawan Sritex merupakan bagian dari berjalannya regulasi dan fasilitas dari pemerintah kepada pekerja. Dirinya juga berharap sengketa dagan perusahaaan di Sukoharjo, Jateng, bisa segera selesai.
Baca Juga:
Prabowo Selamatkan Sritex
“Fokusnya tetap pada penyelamatan para pekerja yang berpotensi mengalami pemutusan hubungan kerja,” kata Puan melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (1/11).
Dirinya berharap pula Sritex memenuhi komitmennya untuk tidak melakukan PHK kepada para karyawannya.“Badai PHK atau PHK besar-besaran harus dihindari. Ini menyangkut nasib dan kesejahteraan para karyawan Sritex yang cukup besar,” tuturnya.
Pemerintah diminta memperhatikan perlindungan terhadap hak-hak pekerja dari kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.
“Kebijakan Pemerintah harus ramah terhadap para pekerja guna menghindari dampak ekonomi yang lebih luas, serta menurunkan risiko pengangguran massal,” ucapnya.
Dia meminta pemerintah terus melakukan pemantauan dan pendampingan bagi para pekerja Sritex merespons status terbaru yang disandang perusahaan tekstil tersebut. Namun apabila PHK massal tak dapat dihindari pemerintah harus memastikan jaminan bagi pekerja yang terkena PHK dapat diberikan tanpa ada hambatan.
“Ini harus menjadi perhatian utama karena ketidakpastian akan hak-hak tersebut bisa memperburuk kondisi ekonomi puluhan ribu karyawan Sritex beserta keluarganya,” tuturnya.
Puan juga meminta pemerintah memberi intervensi terhadap industri tekstil Tanah Air, menyusul banyaknya perusahaan tekstil gulung tikar ataupun melakukan efisiensi tenaga kerja.
"Industri padat karya seperti industri tekstil ini belakangan banyak mengalami PHK. Ada banyak faktor penyebabnya. Kita harus petakan bersama dan bagaimana mencari solusi terbaik agar industri tekstil nasional bisa bangkit kembali," ujarnya.
Dia mengatakan kebijakan negara harus mampu menguatkan para pelaku usaha industri tekstil dan garmen dalam negeri agar kembali sehat, baik yang sudah berskala besar maupun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Kita juga harus melihat kondisi pasar hari ini. Jangan sampai aturan yang kita buat malah membebani perusahaan lokal dan menguntungkan perusahaan asing karena kalau bisnis lesu, dampaknya pasti ke para pekerjanya dan lini-lini pendukungnya," tuturnya.
"Persaingan bisnis harus dilakukan secara sehat agar tidak ada rakyat kecil yang dirugikan," kata Puan. (Antara/Erwin)