Obsessionnews.com – Pidato perdana Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan selepas pelantikan di MPR, Jakarta, Minggu (20/10), tanpa menyinggung Ibu Kota Nusantara (IKN). Prabowo yang mengapresiasi kepemimpinan presiden-presiden terdahulu menyampaikan tantangan bangsa ini ke depan.

Prabowo menyinggung ketahanan pangan, isu energi, dan demokrasi. Dirinya juga menekankan pentingnya persatuan. Sebab tidak mungkin mengejar ketertinggalan tanpa soliditas.

Baca juga: Detik-detik Pelantikan Presiden Prabowo

“Cita-cita kita adalah melihat wong cilik iso gemuyu, wong cilik (rakyat kecil) bisa senyum, bisa ketawa,” kata Prabowo.

Dirinya mengingatkan seluruh Presiden RI dari Soekarno hingga Jokowi telah memberi kontribusi besar untuk negara. Soekarno memantapkan ideologi, Soeharto menjaga Pancasila, Habibie mengembangkan teknologi, Gus Dur menebar toleransi, Megawati mengatasi krisis multidimensi, SBY melewati krisis ekonomi, dan Jokowi menjadi nakhoda bagi bangsa melewati Pandemi Covid-19.

Menurutnya, seluruh capaian presiden-presiden terdahulu harus dilanjutkan. Prabowo telah mengucapkan sumpah sebagai Presiden RI. Dirinya bersumpah menjaga konstitusi dan menjalankan peraturan selurus-lurusnya.

Baca juga: Prabowo-Gibran Ucapkan Sumpah Jabatan sebagai Presiden-Wapres RI 2024-2029

“Saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa,” kata Prabowo.

Pelantikan Prabowo turut dihadiri Presiden ke-6 RI SBY dan mantan Wapres RI seperti Try Sutrisno, Jusuf Kalla dan Boediono. Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin ikut hadir menyaksikan transisi kepemimpinan nasional.

Pidato panjang lebih dari 30 menit yang disampaikan Prabowo lantas ditutup dengan pekikan merdeka sebanyak tiga kali. “Merdeka…. Merdeka, merdeka,” kata Prabowo lantang. (Erwin)