Ma’ruf Amin: Ekonomi Syariah Jadi Arus Baru yang Menguatkan Ketahanan Ekonomi Nasional

Ma’ruf Amin: Ekonomi Syariah Jadi Arus Baru yang Menguatkan Ketahanan Ekonomi Nasional
* Wakil Presiden Ma’ruf Amin di acara rapat pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Pembukaan Rapat Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional di Auditorium Sekretariat Wapres, Jakarta, Jumat (4/10/2024). (Foto: Tanto/obsessionnews.com)

Obsessionnews.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai perkembangan ekonomi dan keuangan syariah kini telah menjadi arus baru yang mampu berjalan beriringan dengan ekonomi konvensional untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Ma’ruf menegaskan, pentingnya keberadaan sistem ekonomi ganda, yaitu ekonomi konvensional dan syariah, dalam menghadapi dinamika ekonomi yang semakin kompleks.

“Kita bersama saja, ada konvensional dan juga syariah, dual economy system,” ujarnya Ma’ruf dalam rapat pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Pembukaan Rapat Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional di Auditorium Sekretariat Wapres, Jakarta, Jumat (4/10/2024).

Namun, Ma’ruf mengingatkan, capaian ini tidak datang secara instan, melainkan hasil dari kerja keras, komitmen, dan kerja cerdas semua pihak. Ia juga mendorong agar ekonomi syariah terus memperbesar kontribusinya terhadap perekonomian nasional, beradaptasi lebih cepat, dan merespons peluang di tengah ekonomi global.

Dalam lima tahun terakhir, berbagai program pengembangan ekonomi syariah telah menghasilkan dampak signifikan. Di tingkat nasional, Bank Indonesia mencatat bahwa pangsa aktivitas usaha syariah terhadap PDB nasional pada triwulan II 2023 mencapai Rp9.826,8 triliun atau 46,71 persen dari total PDB.

Pembiayaan syariah untuk UMKM juga menunjukkan angka yang menggembirakan, mencapai Rp161,03 triliun hingga Maret 2024. Ini setara dengan 81,66 persen dari target RPJMN dan 59,88 persen dari target Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024.

Pertumbuhan ekonomi syariah didorong oleh sektor halal value chain (HVC) yang tumbuh 3,93 persen pada 2023, di mana sektor-sektor unggulan seperti pertanian, makanan dan minuman halal, pariwisata ramah Muslim, serta fesyen Muslim menyumbang hampir 23 persen dari total ekonomi Indonesia pada tahun tersebut.

Hingga September 2024, telah terbentuk 31 Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di seluruh provinsi di Indonesia. KDEKS berfungsi sebagai akselerator untuk mengembangkan ekonomi syariah di daerah dan memperkuat kolaborasi lintas pemangku kepentingan.

Di kancah global, ekonomi syariah Indonesia juga terus mengalami kemajuan. Dalam laporan State of Global Islamic Economy Report (SGIE Report) 2023, Indonesia menempati peringkat ketiga Global Islamic Economic Indicator (GIEI), naik signifikan dari peringkat sepuluh pada 2018. (Poy)