Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Ajak Masyarakat Hindari Perbuatan yang Dapat Timbulkan Perpecahan

Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Ajak Masyarakat Hindari Perbuatan yang Dapat Timbulkan Perpecahan
* Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi. (Foto: IG ZTS)

Obsessionnews.com – Sebulan lagi bangsa Indonesia akan memiliki pemimpin baru, Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih pada Pemilu Presiden 2024 yaitu Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto sebagai Presiden dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wapres yang akan dilantik oleh MPR RI menjadi Presiden dan Wapres definitif untuk masa jabatan 2024 – 2029.

Baca juga: Bertemu 1 Jam, SBY-Prabowo Tidak Bahas Jatah Menteri

Mengingat pentingnya agenda kenegaraan tersebut, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa’adi mengajak para tokoh agama, masyarakat, dan elite politik dapat menjaga kondusivitas kehidupan masyarakat selama masa transisi kepemimpinan nasional menjelang pelaksanaan pelantikan Prabowo-Gibran, dengan terus memperkuat persatuan, kesatuan dan keutuhan bangsa dan negara.

“Para tokoh harus menjadi panutan dan teladan dalam berperilaku, bertutur kata dan bersikap. Menghindari perbuatan dan pernyataan yang dapat menimbulkan perpecahan, permusuhan dan konflik di tengah masyarakat. Baik dalam menyampaikan pendapat, kritik, maupun saran baik melalui media massa maupun media sosial lainnya sehingga tidak menimbulkan polemik dan kegaduhan di masyarakat,” kata Zainut dalam siaran pers yang diterima obsessionnews.com, Jumat (20/9/2024).

MUI juga mengajak seluruh masyarakat agar menjaga situasi dan kondisi kehidupan bersama yang tertib, aman, dan damai. Tidak boleh menyebarkan berita bohong, hoaks yang mengandung unsur fitnah, permusuhan dan adu domba yang dapat menimbulkan terjadinya konflik, gesekan sosial dan kerusuhan sehingga dapat menimbulkan gangguan keamanan nasional.

“MUI menghormati dan mendukung langkah-langkah Presiden terpilih yang mengajak kepada semua komponen bangsa untuk melakukan rekonsiliasi nasional agar dapat bekerja sama, bahu-membahu membangun Indonesia yang lebih baik dan sejahtera. Merajut kembali persaudaraan kebangsaan baik antarelemen masyarakat maupun antarelit politik, pasca Pemilu yang sangat menguras pikiran, energi dan melelahkan,” tutur Zainut.

MUI berharap semoga pelaksanaan peralihan kepemimpinan nasional berjalan dengan tertib, aman, dan lancar sehingga dapat mengantarkan pemimpin baru yang mampu mewujudkan harapan masyarakat, bangsa dan negara. (arh)