Jadi Mensos, Gus Ipul: Imam Saya Presiden

Obsessionnews.com – Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul resmi menjadi Mensos menggantikan Tri Rismaharini. Dia tidak mau jabatan yang diemban hingga harus melepas posisi sebagai Wali Kota Pasuruan dikaitkan dengan konflik PBNU-PKB.
Menurut Gus Ipul, kinerjanya sebagai anggota kabinet sekaligus Sekjen PBNU tidak akan terganggu karena konflik antara ormas keagamaan terbesar di Indonesia dengan PKB. Dia menilai, statusnya sebagai eksekutif di bawah komando Presiden Jokowi.
Baca juga: Gus Ipul Jabat Mensos, Sinyal Kuat Jokowi Melemah
“Jelas imam kita kan di eksekutif ya presiden,” kata Gus Ipul usai dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/9).
Dia menegaskan, eksekutif memiliki domain sendiri. Begitu pula dengan partai politik. “Partai ya partai itu sendiri. Ini eksekutif ya eksekutif,” ujarnya.
Gus Ipul ditunjuk Jokowi menjabat mensos setelah jabatan tersebut dirangkap Menko PMK menyusul mundurnya Tri Rismaharini. Ipul bakal menjabat tak sampai dua bulan karena kabinet bakal demisioner pada 20 Oktober 2024.
Baca juga:Gus Ipul Jabat Mensos Tinggalkan Tanda Tanya
“Ini yang jelas di sini kita bantu presiden. Siapapun yang dipunyai oleh presiden itu adalah bagian dari upaya kita untuk mensukseskan apa yang menjadi misi presiden,” tuturnya.
Secara terpisah, pengamat politik Adi Prayitno menilai wajar Jokowi melantik menteri baru sebagai anggota definitif kabinet. Alasannya, kursi menteri tidak elok dibiarkan lowong terlalu lama.
“Saya kira tetap saja efektif melantik mensos baru, sekalipun jabatan politiknya kurang lebih sekitar 1,5 bulan. Karena tidak bagus juga kalau menteri itu kosong, karenanya pelantikan baru ini sebenarnya langkah yang tepat, menurut saya begitu,” kata Adi kepada Obsessionnews.com, pagi tadi.
Baca juga: Dilantik sebagai Mensos, Gus Ipul Tanggalkan Jabatan Wali Kota Pasuruan
Dia menganggap masuknya pengurus teras PBNU ke dalam kabinet menunjukkan Presiden Jokowi memiliki kedekatan yang khusus dengan ormas pimpinan Yahya Cholil Staquf itu. Hal ini dianggap wajar karena PBNU selama ini konsisten mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah bahkan mendapatkan konsesi tambang.
“Posisi Gus Ipul sebagai Sekjen PBNU, dalam konteks ini dibaca oleh publik, dilantik sebagai mensos, tidak lepas dari bentuk apresiasi dan sekaligus kedekatan presiden kepada PBNU. Jadi di situ konteksnya. Apalagi memang PBNU selama ini punya andil besar membangun narasi-narasi yang kerap sejalan dengan pemerintah,” tuturnya. (Erwin)