Obsessionnews.com - Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengeluhkan praktik politik belah bambu yang muncul belakangan ini. Dalam kontestasi pilkada, upaya tersebut terlihat. Malahan dia menilai, partai yang dipimpinnya ditelikung dan ditinggalkan. Dia menganggap situasi tersebut lucu. Mega bahkan mengaku mencermati dinamika politik terkini, melalui wacana membangun koalisi besar yang disebut Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Baca juga: PDIP Mau Diambil, Megawati Batal Pensiun "Saya suka ngomong pada diri saya sendiri. Kasihan deh PDIP dikungkung, ditelikung, tinggal sendirian. Wah yang lain apa namanya? KIM Plus," kata Mega di Kantor DPP PDIP Jakarta, Rabu (14/8). PDIP belum melakukan gebrakan dengan mengusung kandidat kepala daerah pada wilayah-wilayah strategis. Di Jakarta misalnya, partai-partai di luar koalisi pendukung Prabowo-Gibran berupaya berada dalam satu poros KIM Plus untuk mengusung kandidat. Baca juga:Megawati Pilih Upacara Kemerdekaan di Sekolah Partai, Bukan IKN Gerakan PDIP juga tidak terlihat di Jateng yang menjadi basis massa, Jabar, bahkan Bali sekalipun. Total 13 calon kepala daerah yang diumumkan Mega tidak menyangkut tiga provinsi besar di Pulau Jawa. "Lucu juga deh kalau liat nih sekarang pilkada nih, yang ini enggak boleh sama yang itu, oh yang ini enggak boleh sama yang itu. Dibuatlah apa namanya ini sekarang, aku sampai dengar lihatin saja,” selorohnya. Dirinya berharap proses kontestasi berlangsung organik tanpa intervensi terhadap partai-partai. Argumentasinya, agar rakyat selaku pemegang kedaulatan memiliki pilihan untuk menentukan calon pemimpin. "Dia lah dengan hati nuraninya, dengan pikirannya akan memilih pemimpinnya diizinkan dan orang harusnya menerima hal itu,” kata Mega. (Erwin)