Airlangga: Kursi Pak Kapolri Saja Diambil Pak Bahlil

Obsessionnews.com - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang telah menyatakan mundur dari jabatan Ketum Golkar berguyon dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang digadang-gadang bakal menggantikannya memimpin partai beringin. Airlangga menyebut, Bahlil lihai mengambil kursi. Guyon tersebut terjadi ketika para menteri berkumpul di IKN, Kaltim, Senin (12/8) untuk menghadiri sidang kabinet paripurna. Mulanya, Menkeu Sri Mulyani memanggil Airlangga agar bisa difoto wartawan. Baca juga:Istana: Mundurnya Airlangga Urusan Internal Golkar, Bukan Jokowi "Pak Airlangga, ngobrol Pak Airlangga. Soalnya kalau ada Pak Airlangga kita difoto wartawan," kata Sri Mulyani. Merespons itu, Airlangga meminta Bahlil menarik kursi untuk bergabung bersama."Kursinya tarik Pak Bahlil," kata Airlangga. "Kursinya Pak Kapolri saja diambil sama Pak Bahlil," seloroh Airlangga membuat suasana grrr... "Masuk barang itu," timpal Bahlil seraya tertawa. Baca juga: Bahlil Optimistis Jokowi dan Megawati Bertemu di Waktu yang Tepat Sri Mulyani pun kembali melontarkan candaan ke Bahlil. "Tadi malam dia bilang suara saya saja diambil," kata Sri Mulyani. "Masuk barang itu," kata Bahlil lagi. Mundurnya Airlangga meninggalkan jabatan Ketum Golkar menimbulkan tanda tanya besar. Airlangga mengaku mundur untuk menjaga keutuhan partai sekaligus memastikan mulusnya transisi pemerintahan Prabowo-Gibran. Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono menyebut Airlangga tidak berkonsultasi terlebih dulu sebelum mundur. Eks Ketum Golkar menegaskan partai tidak meminta Airlangga mundur. Jusuf Hamka alias Babah Alun ikut mundur dari Golkar mengikuti Airlangga. Dia malah menyinggung kursi Airlangga direbut oleh kekuatan besar, dan tidak nyaman dengan kondisi itu. Sementara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengendus adanya motif politik di balik mundurnya Airlangga. Hasto juga mengaku prihatin dan merasa mampu menangkap suasana kebatinan Airlangga. "Tentu saja terhadap apa yang terjadi itu sangat mengejutkan, dan kami prihatin karena kami juga bisa merasakan suasana kebatinan di balik itu," kata Hasto. (Antara/Erwin)