Obsessionnews.com - Untuk menjadi firma hukum lokal dengan jangkauan global, Hiswara Bunjamin & Tanjung (HBT) berafiliasi dengan Herbert Smith Freehills, law firm asal Inggris-Australia. Banyaknya perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia dapat memerlukan penanganan yang berbeda dan sentuhan kualifikasi internasional dalam melayani klien menjadi elemen penting. Berasosiasi dengan kantor hukum luar negeri membuat firma hukum dalam negeri bisa banyak menimba ilmu, bagaimana melayani klien perusahaan asing maupun domestik dan multinasional dengan baik. Herbert Smith Freehills sudah berusia ratusan tahun. Banyak ilmu dan praktek hukum global yang dapat dipetik, ditimba, maupun diadopsi di Indonesia. Sakurayuki menerangkan, berasosiasi dengan Herbert Smith Freehills memberikan akses terhadap precedent dan resources yang dibutuhkan saat menangani transaksi yang bersifat internasional. Seperti dalam transaksi cross-border Merger & Acquisition (M&A) atau joint venture dengan investor luar negeri. Mayoritas klien HBT adalah perusahaan multinational dan asing, sehingga contohnya saat bernegosiasi dengan counterparty asing. ”Kami bisa berkolaborasi dengan Herbert Smith Freehills yang pasti memiliki banyak pengalaman bernegosiasi dan menangani klien asing," ujar Sakurayuki dikutip dari majalah Women’s Obsession, Selasa (6/8/2024). Sebagai seorang Corporate/M&A Partner di kantor hukumnya, perempuan yang akrab disapa Yuki ini pada dasarnya bekerja lintas sektor, namun memang kebanyakan pada sektor Telecommunication, Media and Technology (TMT) dan Praktik Persaingan Usaha (Competition Law). Yuki memiliki rekam jejak mumpuni dalam bergelut di bidang hukum korporasi ini. Dia menerima pengakuan sebagai leading individual di kantor hukumnya untuk Corporate, TMT dan Competition versi Legal 500 dan Chambers. Transaksi-transaksinya pernah masuk dalam kategori Deal of the Year. Dia juga menerima penghargaan sebagai salah satu Most Recommended Lawyer versi Hukum Online pada In-House Counsel Awards tahun lalu. “Untuk HBT sendiri dari tahun ke tahun selalu menerima pengakuan dan penghargaan sebagai Top Tier Law Firm di berbagai praktik dan sektor, termasuk dalam versi Chambers, Legal 500 dan IFLR1000,” tambah Yuki dengan bersemangat. HBT sendiri beberapa kali dianugerahi penghargaan dari Hukumonline sebagai law firm yang mengimplementasikan probono dengan baik. “Saya bersyukur mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari pihak lain, agar kita semua terpacu untuk menjadi lebih baik lagi,” ujar Yuki penuh rasa syukur. Law firm yang baik adalah yang memikirkan ‘organic promotion’ (perkembangan organik), dalam hal ini, who is the next leader di law firm-nya tersebut yang dapat menerima tongkat estafet kepemimpinan pengelolaan law firm di masa depan. HBT selalu memikirkan hal ini. “Mindset para senior partner harus selalu mengarah pada suksesi kepemimpinan, sehingga target untuk mencetak the next leader dapat bergulir demi sustainability law firm di masa yang akan datang,” ujar Yuki yang tampak matang dengan filosofinya dalam melihat keberlangsungan law firm-nya ke depan. (Poy)