Kepala BNN Sebut Bali Sasaran Peredaran Narkoba Dunia

Kepala BNN Sebut Bali Sasaran Peredaran Narkoba Dunia
Obsessionnews.com - Kepala BNN RI Jenderal Polisi Marthinus Hukom menyebut Bali merupakan sasaran peredaran narkoba dunia. Pasalnya, BNN telah menemukan adanya laboratorium narkoba yang dikendalikan warga negara asing di Gianyar, Bali. Marthin mengatakan, kasus laboratorium narkoba di Bali sudah dua kali terungkap. Sebelumnya, Bareskrim Mabes Polri juga mengungkap adanya praktik tersebut yang dikendalikan WN Rusia dan Ukraina di kawasan Tibubeneng, Kabupaten Badung, Bali. Baca juga:BNN Gerebek Laboratorium Narkoba di Gianyar, Dikendalikan Warga Asing "Temuan-temuan kasus ini, tidak boleh kita anggap sebagai gejala biasa, tetapi ini adalah alarm atau peringatan bahaya bahwa Bali dan bisa jadi wilayah Indonesia lainnya merupakan sasaran tempat produksi gelap narkoba yang dianggap aman bagi jaringan narkoba internasional," kata Marthin di Gianyar, Bali, Selasa (23/7). Laboratorium narkoba yang diungkap BNN di Jalan Desa Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar yang dikendalikan oleh WNA Filipina dan Yordania. Bahkan pelakunya dikenal sebagai ahli kimia. Di sana mereka memproduksi narkotika Golongan 1 Dimethyltryptamine (DMT) dan memiliki jaringan internasional. Menurutnya, Bali merupakan kawasan tujuan wisata internasional sekaligus sebagai penghubung bertemunya beragam orang yang berasal dari berbagai belahan dunia, pada satu sisi keindahan alam dan budaya Bali adalah kekayaan alam yang menjadi daya tarik dan memiliki potensi keuntungan, namun juga memberikan tantangan tersendiri. Dia mengajak seluruh elemen masyarakat, penggiat pariwisata untuk membangun kesadaran bersama bahwa wisata dan hiburan adalah bentuk kesenangan jiwa dan menjadi tuntutan, namun juga harus bisa menekan berbagai bentuk keinginan dan kesenangan semu melalui berbagai stimulan yang mengarahkan pada kerusakan fisik mental dan moral. "Bali yang menjadi daerah favorit kunjungan wisata mancanegara harus kita lindungi bersama, tidak boleh ada pelanggaran hukum yang kita biarkan termasuk pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan warga negara asing," katanya. Mantan Kepala Detasemen Khusus 88 Anti-teror Polri itu menyatakan pengungkapan kasus pabrik narkoba di Bali menunjukkan bahwa Bali dianggap sebagai area pasar narkoba jenis apapun. "Bukan hanya sabu, ekstasi atau ganja. Namun, Bali adalah pasar heroin dan kokain dan ke depan kita menjadi pasar narkotika DMT seperti yang kita saksikan hari ini," katanya. Marthin menyebutkan tersangka DAS asal Filipina memproduksi DMT secara ilegal di Gianyar, Bali, merupakan ahli kimia jebolan universitas di Dubai. Dia dipekerjakan Ali Mohamed Isa asal Yordania yang kini menyandang status buron. "Pelaku yang berkewarganegaraan Filipina ini mampu mengelola bahan-bahan kimia sehingga menjadi DMT," ungkapnya. (Antara/Erwin)