Siapa Bernyali Pimpin KPK?

Obsessionnews.com - Mereka yang bernyali kini menepi. Pansel Capim KPK dan Dewas KPK yang dibentuk Presiden Jokowi pada Mei 2024 menerima sedikit pendaftar, sekalipun membantah sepi peminat. Jubir KPK Tessa Mahardika menolak kalau disebut capim KPK periode 2024-2029 sepi peminat. Sebaliknya dia meyakini mereka yang mendaftar memiliki kompetensi memimpin badan antikorupsi. Baca juga: Audit Investigasi dan Audit Forensik, KPK Harus Cegah Kerugian Uang Negara Akibat Korupsi Proyek IKN Jokowi "Sebagaimana yang teman-teman ketahui, tanggal batas penerimaan dokumen, pendaftaran itu kan masih sampai dengan tanggal 15 Juli (2024) ya. Jadi, saya pikir masih banyak waktu," kata Tessa di Kantor KPK, Jakarta, Rabu (3/7). Sejak membuka pendaftaran pada 26 Juni tercatat hanya 10 orang pendaftar sebagai capim KPK dan 16 orang mendaftar sebagai calon Dewas KPK. Pendaftaran ditutup hingga 15 Juli mendatang. Tessa menganggap masih ada tenggat waktu panjang untuk memastikan tinggi atau rendahnya peminat capim KPK dan Dewas KPK. Artinya, terlalu terburu-buru kalau menyimpulkan KPK tak lagi diminati. "Saya memiliki keyakinan, para calon-calon yang memiliki integritas dan mau mendaftar ini sedang mempersiapkan semua hal untuk mereka bisa mendaftar," tuturnya. Baca juga: Citra DPR Kalahkan KPK, Puan Ogah Gede Rasa Bukan rahasia umum kalau KPK sekarang ini terpuruk, setidaknya pada masa kepemimpinan periode 2019-2023. Komisi pemberantas rasuah dibelit banyak prahara internal, buntut penolakan terhadap Firli Bahuri dan pengesahan UU KPK yang baru. Sekalipun begitu, Pansel KPK ketika itu menerima 348 orang sebelum disaring menjadi 10 dan disetor ke Komisi III DPR untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Anggota Komisi III DPR Benny K Harman dalam rapat kerja bersama KPK pada Senin (1/7) menyebut badan yang dipimpin Nawawi Pomolango sudah kehilangan wibawa. Tak lagi menakutkan seperti era-era kepemimpinan terdahulu. Sepak terjang KPK, terlepas dari segala kekurangannya, berhasil banyak mengungkap kasus yang melibatkan figur besar. Benny menyebut Ketua MK, Ketua DPR, menteri dan hakim agung pernah dicokok KPK. Eks pimpinan KPK Johan Budi juga mengeluhkan mengapa citra lembaga yang dulu disegani kini malah di bawah DPR. Secara terpisah, Ketua Pansel Capim KPK dan Dewas KPK Muhammad Yusuf Ateh juga menolak kalau KPK kini tidak diminati. Dia mengakui hingga 1 Juli 2024, jumlah pendaftar baru 10 orang untuk pimpinan dan 16 orang untuk calon Dewas KPK, namun hal ini dianggap masih permulaan. Pendaftar juga butuh waktu karena harus melengkapi syarat-syarat administratif. "Kan (perlu) dokumen. Nanti (mendaftar melampirkan) dokumen. Kan perlu waktu itu, biasalah," ujarnya, tanpa menyebut strategi apa yang dilakukan pansel untuk menarik minat. (Antara/Erwin)