Obsessionnews.com - Manuver PKS mendeklarasikan Anies Baswedan-Sohibul Iman pada Pilgub Jakarta belum mendapat respons tandingan dari parpol-parpol. Sejauh ini, pasangan tersebut belum ada duel.

Jubir PKS Ahmad Mabruri menegaskan komunikasi dengan partai-partai terus dilakukan, agar duet Anies-Sohibul memiliki tiket. Sekalipun memiliki 18 kursi, PKS butuh 4 kursi di DPRD lagi untuk memenuhi kuota 20 persen mengusung cagub-cawagub.

"Dengan semua partai kita komunikasi," kata Mabruri kepada Obsessionnews.com di Jakarta, Kamis (27/6).

Partai-partai lain termasuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) sejauh ini hanya bisa menggandang-gadang Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta, sekalipun menunggu restu Golkar. Kalau dikalkulasi, gabungan kursi KIM di DKI sudah mayoritas terdiri dari Gerindra (14), Golkar (10), PAN (10), PSI (8), dan Demokrat (8).

Waketum Gerindra Habiburokhman menilai duet Anies-Sohibul belum final dan masih bisa berubah. Sementara ini KIM masih menimbang-nimbang untuk menentukan kandidat yang bakal diusung.

"Di Jakarta, Jawa Barat, Partai Gerindra belum bisa memutuskan, tergantung komunikasi lintas partai," kata dia.

PKS berupaya mendekati Nasdem-PKB untuk mau mendukung duet Anies-Sohibul. Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku sudah bertemu Ketum Nasdem Surya Paloh sebelum mendeklarasikan Anies-Sohibul, dan masih menunggu waktu untuk bertemu Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

Wasekjen PKB Syaiful Huda menilai riskan bagi partai lain merapat mendukung Anies-Sohibul. Pasalnya pemilih Anies dan PKS memiliki karakter yang sama.

Situasi bisa berbalik kalau PKS telah memenuhi syarat mengusung cagub-cawagub. Huda menyebut, kalau PKS tetap ngotot memasangkan Anies-Sohibul, kecil kemungkinan partai lain mau merapat. Termasuk PKB, kendati DPW PKB DKI telah lebih dulu mendeklarasikan Anies.

"Ya bisa bahaya, deadlock. Bisa enggak dapat teman mitra koalisi," kata dia. (Erwin)