Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump didakwa pada hari Selasa (15/8/2023) atas tuduhan pemerasan, dan serangkaian kejahatan pemilu setelah penyelidikan menyeluruh selama dua tahun atas upayanya untuk membatalkan kekalahannya pada tahun 2020 dari Joe Biden di negara bagian Georgia, AS. Kasus tersebut, mengandalkan undang-undang yang biasanya digunakan untuk menjatuhkan mafia, adalah kasus keempat yang menargetkan Republikan berusia 77 tahun tahun ini. Itu bisa mengarah pada momen yang menentukan, sidang televisi pertama dari seorang mantan presiden dalam sejarah AS. Dilansir The Straits Times, Jaksa penuntut di Atlanta mendakwa pemimpin Partai Republik itu dengan 13 tuduhan kejahatan, menambah ancaman hukum yang dia hadapi di berbagai yurisdiksi karena badai investigasi membahayakan tawarannya untuk masa jabatan Gedung Putih kedua. Delapan belas rekan terdakwa didakwa dalam penyelidikan tersebut. Mereka termasuk mantan pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, yang menekan legislator lokal atas hasil setelah pemilihan, dan kepala staf Gedung Putih Trump, Mark Meadows. "Trump dan para terdakwa lainnya yang didakwa dalam dakwaan ini menolak untuk menerima bahwa Trump kalah, dan mereka dengan sadar dan sengaja bergabung dalam konspirasi untuk secara tidak sah mengubah hasil pemilu demi Trump," bunyi dakwaan tersebut. “Konspirasi itu berisi rencana dan tujuan bersama untuk melakukan dua atau lebih tindakan pemerasan di Fulton County, Georgia, di tempat lain di negara bagian Georgia, dan di negara bagian lain.” Jaksa Wilayah Kabupaten Fulton Fani Willis mengatakan, surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk Trump dan yang lainnya yang didakwa dan mereka memiliki waktu hingga 25 Agustus untuk menyerah secara suka rela. "Kami memang ingin melanjutkan kasus ini dan karenanya kami akan meminta perintah yang diusulkan yang terjadi pada tanggal persidangan dalam enam bulan ke depan," katanya kepada wartawan. Dengan Trump yang akan diadili di New York, Florida selatan, dan Washington, dakwaan terbaru menandai skenario pemilihan presiden 2024 yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diajukan dari ruang sidang ke kotak suara. Tim kampanye Trump mengeluarkan pernyataan saat dakwaan diproses dengan menyebut Willis, yang adalah seorang Demokrat, sebagai partisan fanatik yang menganiaya mantan presiden dengan dakwaan palsu. Trump yang dua kali dimakzulkan didakwa melanggar Undang-Undang Organisasi Pemerasan dan Korup (Rico) Georgia, serta enam tuduhan konspirasi atas dugaan upaya untuk melakukan pemalsuan, menyamar sebagai pejabat publik, dan menyerahkan pernyataan dan dokumen palsu. Dia juga dituduh berbohong dalam pernyataan dan mengajukan dokumen palsu, serta meminta pejabat publik untuk melanggar sumpahnya. Ancaman paling serius Georgia, yang dimenangkan Biden dengan kurang dari 12.000 suara, mungkin menghadirkan ancaman paling serius bagi kebebasan Trump saat dia memimpin dengan nyaman untuk pencalonan partainya untuk mencalonkan diri kembali pada tahun 2024. Bahkan jika dia dikembalikan ke Oval Office, dia tidak akan memiliki kekuasaan di Georgia yang dapat dinikmati oleh presiden dalam sistem federal untuk mengampuni diri sendiri atau meminta jaksa membatalkan kasus. Hukuman keras yang terkait dengan kasus Rico dapat menjadi insentif bagi terdakwa lainnya untuk mencari kesepakatan kerja sama, dan undang-undang tersebut biasanya digunakan untuk menargetkan kejahatan terorganisir. Di bawah undang-undang federal, siapa pun yang dapat terhubung dengan "perusahaan" kriminal yang melakukan pelanggaran dapat dihukum di bawah Rico. Undang-undang Georgia yang lebih luas bahkan tidak mensyaratkan keberadaan perusahaan. Otoritas wilayah Atlanta meluncurkan penyelidikan setelah Trump menelepon pejabat Georgia beberapa minggu sebelum dia meninggalkan Gedung Putih. Dia menekan mereka untuk "menemukan" 11.780 suara yang akan membalikkan kemenangan Tuan Biden di negara bagian itu. Meadows, yang dituduh mencoba membuat pejabat publik melanggar sumpahnya, dipanggil. Willis mengajukan dewan juri khusus yang mendengar dari sekitar 75 saksi sebelum merekomendasikan rakit jumlah kejahatan dalam laporan rahasia pada bulan Februari. Dia menuduh bahwa tim Trump bekerja dengan Partai Republik setempat dalam sebuah skema untuk menggantikan daftar "pemilih" yang sah,  pejabat yang mengesahkan hasil negara bagian dan mengirimnya ke Kongres AS - dengan pendukung pro-Trump palsu. Niat kriminal? Giuliani, yang menghadapi 13 tuduhan kejahatan, sedang diselidiki atas tuduhan pelecehan terhadap dua petugas pemungutan suara Fulton County. Sekutu Trump lainnya didakwa atas pengaksesan data sensitif dari kantor pemilu di daerah pedesaan di selatan Atlanta, satu hari setelah kerusuhan Capitol 2021. Trump sudah menghadapi lusinan dakwaan kejahatan setelah didakwa secara federal atas dugaan komplotan untuk menumbangkan pemilu , dan tuntutan lebih lanjut atas dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia dan menyimpan catatan bisnis yang diduga curang. Dia menghadapi 78 tuntutan pidana dari tiga kasus tersebut. Pihak berwenang di Atlanta telah memasang barikade keamanan di luar gedung pengadilan pusat kota untuk mengantisipasi masuknya potensi pendukung Trump dan pengunjuk rasa kontra dalam kasus terbaru. Anggota parlemen yang menyelidiki upaya Trump untuk mempertahankan kekuasaan mendengar bukti dalam serangkaian dengar pendapat kongres musim panas lalu yang akan menantang potensi pembelaannya bahwa dia benar-benar yakin dia telah dicurangi dalam pemilihan. Beberapa mantan pejabat administrasi, termasuk Ketua Kepala Gabungan Mark Milley dan Cassidy Hutchinson, mantan pembantu Gedung Putih,  menggambarkan bagaimana Trump secara pribadi mengakui bahwa dia telah kalah. Dan seorang hakim federal yang berbasis di California yang memimpin pada tahun 2022 atas perselisihan tentang bukti yang diminta oleh Kongres memutuskan bahwa Trump telah menandatangani dokumen hukum yang menjelaskan bukti kecurangan pemilu yang dia tahu salah. Pengadilan Georgia juga lebih transparan daripada sistem federal, yang berarti tidak ada larangan untuk kasus tersebut ditayangkan di televisi sejak sidang pendahuluan pertama dan seterusnya. Tim Trump mengeluarkan pernyataan yang mengeluh tentang kurangnya "penghormatan terhadap integritas proses dewan juri" oleh jaksa setelah media AS melaporkan bahwa situs web pengadilan telah memposting, dan kemudian dengan cepat menghapus, dokumen yang mencantumkan dakwaan terhadapnya. Pengadilan kemudian mengeluarkan pernyataan yang menyangkal ada dokumen yang telah diajukan pada hari Senin oleh dewan juri dan menyebut pengajuan itu "fiktif". (TS/Red)