Joni Prasetiyanto, Pemimpin Visioner di Balik Merger Perum PPD dan DAMRI

Joni Prasetiyanto, Pemimpin Visioner di Balik Merger Perum PPD dan DAMRI
Obsessionnews.com - Joni Prasetiyanto, seorang tokoh penting yang telah menghasilkan penggabungan Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD) dengan Perusahaan Umum Damri (DAMRI), kini telah menorehkan prestasi signifikan dalam dunia korporat Indonesia. Keberhasilannya dalam memfasilitasi merger ini telah mewujudkan DAMRI sebagai satu-satunya perusahaan berbasis jalan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pria berdarah Jawa dengan pengalaman panjang di PT Bank Tabungan Negara Tbk ini telah menduduki berbagai jabatan strategis selama hampir tiga dekade, termasuk sebagai Kepala Wilayah BTN di Sumatra, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTT & NTB. Ia juga telah memegang jabatan Kepala Divisi Legal, Divisi Consumer Collection & Remedial, Divisi Syariah, dan Divisi Operasi Kredit. Karier gemilangnya di dunia perbankan berlanjut dengan amanah sebagai Ketua Tim Project Management Office (PMO) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. "Selama 27 tahun saya mengabdi di Bank BTN. Pada awal Januari 2021, saya diberi amanah oleh Menteri BUMN untuk menjadi Direktur Keuangan di Perum DAMRI. Pada 31 Desember 2021, saya ditugaskan sebagai Ketua Tim PMO,  penggabungan BUMN Transportasi Jalan, PPD - DAMRI. Dan pada 31 Oktober 2022, saya menjadi Direktur PPD. Serta pada Juni 2023, saya kembali menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko DAMRI," ungkap Joni dikutip dari Majalah Men’s Obsession, Senin (7/8/2023). Menurut pria pecinta olahraga golf ini, merger antara Perum PPD dan DAMRI ini tidak hanya sekadar penggabungan perusahaan, tetapi juga merupakan komitmen kuat Menteri BUMN Erick Thohir dalam melakukan restrukturisasi perusahaan. Proses penggabungan yang matang dan terencana telah dilakukan, dengan fokus pada meningkatkan efisiensi dan kapabilitas perusahaan. Joni mengungkapkan keyakinannya bahwa merger ini akan membawa dampak positif bagi kinerja keuangan perusahaan. Sebab DAMRI memiliki target pendapatan hingga tahun 2027 sebesar Rp2,3 triliun, dan laba bersih yang diharapkan mencapai Rp98,8 miliar pada tahun yang sama. Dalam visi tersebut Joni menciptakan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi, termasuk berkolaborasi antar direktorat DAMRI untuk menerapkan proses bisnis yang efektif dan efisien. Langkah progresif juga dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dalam transformasi digital DAMRI. Inovasi, seperti sistem FORCA ERP untuk pengelolaan data transaksi keuangan dan DAMRI Fleet Management System (DRMS) untuk mengoptimalkan operasional, telah diterapkan. DAMRI Tracking System dengan pemasangan GPS pada setiap armada dan penggunaan CCTV juga telah dilakukan untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian. Joni menekankan bahwa nilai-nilai perusahaan tidak dilupakan dalam proses merger ini. Transformasi budaya organisasi dan perhatian terhadap karyawan PPD telah diintegrasikan dalam perencanaan DAMRI. Meskipun ada perubahan, Joni memastikan bahwa tidak ada pemutusan hubungan kerja yang dilakukan terkait merger ini. Kesuksesan Joni dalam mengawal merger Perum PPD dan DAMRI menjadi cermin nyata dari kepemimpinan yang inspiratif dan memiliki visi jauh pandang. Dengan upaya kerasnya, DAMRI telah mencapai tonggak penting dalam perjalanannya menuju menjadi market leader di industri transportasi jalan nasional. (Poy)