Beberapa hari yang lalu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menggambarkan Presiden China Xi Jinping sebagai seorang diktator dan hari Minggu (25/6/2023), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia setuju dengan penilaian tersebut. Blinken, yang baru-baru ini bertemu dengan Xi Jinping dan para pemimpin China lainnya di Beijing untuk membahas hubungan kontroversial negara itu dengan AS, mengatakan dalam acara “Face the Nation” CBS, “Presiden selalu berbicara terus terang;dia berbicara langsung. Dia berbicara dengan jelas, dan dia berbicara untuk kita semua.” Biden menyebut Xi seorang diktator pada penggalangan dana politik minggu lalu dan China dengan cepat menanggapi, mengatakan komentar itu adalah "provokasi politik yang terang-terangan." “China mengungkapkan ketidakpuasan dan penentangan yang kuat,” Mao Ning, juru bicara kementerian luar negeri China, mengatakan pada jumpa pers reguler pekan lalu. "Pernyataan AS sangat tidak masuk akal dan tidak bertanggung jawab," katanya dilansir Voice of America. Pernyataan Biden muncul hanya beberapa hari setelah Blinken kembali dari Beijing, tempat dia dan Pejabat China membahas hubungan perdagangan, balon mata-mata China yang diterbangkan di atas AS pada bulan Februari sebelum Biden memerintahkannya untuk ditembak jatuh, jalur maritim melalui Selat Taiwan, dan masalah lainnya. “Tujuan utama [perjalanan] adalah untuk membawa stabilitas yang lebih besar pada hubungan,” kata Blinken. “Kami memiliki kewajiban, dan saya pikir China memiliki kewajiban untuk mengelola hubungan itu secara bertanggung jawab, untuk memastikan perbedaan besar yang kami miliki tidak mengarah ke konflik.” “Tetapi salah satu hal yang saya katakan kepada rekan-rekan China [saya] selama perjalanan ini adalah bahwa kami akan terus melakukan hal-hal, dan mengatakan hal-hal yang tidak Anda sukai, sama seperti Anda pasti akan terus melakukannya. lakukan dan katakan hal-hal yang tidak kita sukai,” kata Blinken kepada CBS. (VOA/Red)