Thailand terbangun dengan berita hari ini bahwa partai Move Forward, yang didukung oleh jutaan pemilih muda, telah memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan umum, seperti dilansir Voice of America, Senin (15/5/2023). Jajak pendapat pra-pemilihan telah mendukung partai Pheu Thai untuk memenangkan mayoritas kursi, tetapi dalam hasil yang mengejutkan, Partai Majulah yang berada di jalur yang tepat untuk memegang 151 kursi dibandingkan dengan 141 kursi Pheu Thai. Pemimpin Partai Maju Pita Limjaroenrat mengatakan pada hari Senin bahwa partainya siap untuk memimpin pemerintahan berikutnya Thailand dan dia siap untuk menjadi perdana menteri negara berikutnya. Pita mengatakan kepada wartawan di Bangkok bahwa dia telah berbicara dengan partai Pheu Thai dan partai politik lainnya tentang pembentukan pemerintahan koalisi yang akan memiliki lebih dari 300 kursi. Jika itu terjadi, terserah kepada 250 anggota Senat yang ditunjuk militer untuk memutuskan apa yang akan terjadi selanjutnya dan apakah mereka mendukung koalisi dan calon perdana menteri. Salah satu alasan utama pemuda Thailand mendukung Partai Maju adalah sumpah mereka untuk mencoba mereformasi monarki Thailand bersama dengan mengubah undang-undang lese majeste Thailand yang melarang kritik terhadap keluarga kerajaan dan menghukum mereka yang bersalah dengan hukuman penjara yang berat. Partai juga menyerukan kenaikan upah tahunan dan mereformasi pendidikan dan kurikulum. Pemimpin Pheu Thai Paetongtarn Shinawatra mengucapkan selamat kepada MFP atas keberhasilan mereka dan berkata "kita bisa bekerja sama." Komisi Pemilihan memiliki waktu hingga 60 hari untuk secara resmi mengkonfirmasi penghitungan suara. Pemilihan umum adalah yang pertama di Thailand sejak 2019 dan jumlah pemilih sekitar 39,5 juta, atau 75% dari lebih dari 52 juta pemilih terdaftar. (Red)