Peringkat Peta Kekuatan Piala Dunia 2022: Perancis dan Inggris Tiarap, Brasil Calon Kuat!

Piala Dunia 2022 di Qatar kurang dari dua bulan lagi, lantas siapa yang paling diunggulkan juara? Siapa kuda hitamnya? Melihat waktu dan tempatnya, Piala Dunia 2022 tampaknya akan menjadi edisi yang lain dari yang lain. Tim-tim dari penjuru dunia sibuk wara-wiri melakukan persiapan terakhir menjelang dimulainya turnamen November nanti, ada yang terlihat prima dan segar, tapi tak sedikit yang terseok-seok. Tapi, dengan tujuh pekan tersisa, negara mana yang diunggulkan jadi juara dunia, negara mana bakal jadi kuda hitam, siapa bakal jadi lumbung gol, serta siapa yang paling mungkin mengecewakan harapan warganya? GOAL akan menilai semua peserta dalam perjalanan mereka menuju turnamen akbar empat tahunan yang bakal digelar di Qatar itu, dan inilah peta kekuatan Piala Dunia 2022... 32. Arab Saudi Arab Saudi akan menjalani Piala Dunia keenam mereka semenjak pertama lolos pada 1994, tetapi mereka harus tampil super maksimal jika ingin menyamai pencapaian mereka di debut 28 tahun yang lalu: lolos ke 16 besar. Meski menjuarai grup kualifikasi dengan rekor bertahan impresif, Arab Saudi kesulitan mencetak gol dan hanya bisa mencetak 12 gol dalam 10 pertandingan. Penyerang Elang Hijau harus bisa menunjukan penampilant terbaik dalam hidup mereka, mengingat mereka harus menghadapi Lionel Messi dan Robert Lewandowski di fase grup. 31. Australia Australia menyelinap lewat adu penalti kontra Peru di play-off antarbenua demi mencapai babak utama Piala Dunia untuk kelima kalinya secara beruntun. Tapi, Socceroos punya tugas berat jika ingin menyamai penampilan terbaik mereka di panggung global, yang terjadi pada Piala Dunia 2006 saat mencapai 16 besar. Mereka harus menghadapi Prancis dan Denmark di fase grup, dan mengingat mereka cuma menang empat kali dari 10 laga di babak kualifikasi, sudah jelas bahwa Australia tak sekuat dulu. Praktis, sedikit yang terlalu berharap pada kiprah mereka di Qatar. 30. Tunisia Tunisia mencatatkan sembilan clean sheet beruntun sebelum Brasil menghajar mereka 5-1, Selasa (28/9), dan lini pertahanan Carthage harus berani tampil kalau mau bikin impak di Qatar. Perancis dan Denmark dijamin sudah tak sabar ingin mengulangi kesuksesan Brasil yang mampu melumat tim Afrika Utara ini ketika mereka bertemu di fase grup, dengan Australia melengkapi anggota Grup D. Tunisia belum pernah lolos ke babak gugur di lima penampilan di Piala Dunia sebelum ini, dan pola tersebut sepertinya tak akan berubah di edisi 2022. 29. Qatar Qatar adalah tim Pot Satu yang diinginkan semua tim-tim lainnya, tetapi meremehkan mereka adalah langkah ceroboh. Finis dua besar di grup yang dihuni Belanda, Senegal, dan Ekuador tak akan mudah, tetapi kampiun Piala Asia 2019 ini memang tampak mampu meningkatkan permainan mereka setiap ada turnamen. Sudah berkali-kali tim tuan rumah Piala Dunia tak diunggulkan, sebelum akhirnya membuat kejutan. Jadi jangan tergesa-gesa meremehkan Qatar. 28. Kosta Rika Usai melangkahi Selandia Baru di play-off antarbenua untuk lolos ke babak utama Piala Dunia, Kosta Rika bakal berharap bisa mengulang penampilan heroik mereka di edisi 2014, di mana Los Ticos mencapai perempat-final. Saat itu, mereka keluar sebagai juara grup yang dihuni Italia, Inggris, dan Uruguay, dan lagi-lagi Kosta Rika harus melakukan aksi giang-killing karena tergabung di Grup E bersama Jerman, Spanyol, dan Jepang yang terus berkembang. Kemenangan menit akhir atas Uzbekistan di laga persahabatan terakhir mereka memang bukan pertanda baik, tetapi mereka punya kualitas yang mumpuni untuk menantang para raksasa. 27. Kanada Selain kegagalan sang kampiun Eropa Italia lolos ke Qatar, Kanada juga menjadi kisah ajaib kualifikasi Piala Dunia. Mereka memuncaki klasemen CONCACAF untuk mencapai turnamen global pertama mereka dalam 36 tahun. Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026 (bareng Amerika Serikat & Meksiko), Kanada awalnya diyakini baru bisa 'meledak' empat tahun lagi, tetapi mereka tidak ke Qatar hanya untuk menjadi turis. Alphonso Davies menjadi pemain yang mesti diwaspadai Belgia, Kroasia, dan Maroko, dan kemenangan pertama di Piala Dunia harusnya tak sulit dicapai jika bintang Bayern Munich itu mampu tampil prima. 26. Iran Iran cuma absen Piala Dunia dua kali sejak 1998, dan kali ini akan ikutan lagi setelah memuncaki grup mereka di babak ketiga kualifikasi Asia. Mereka menang delapan kali dari 10 laga, dan cuma kemasukan empat gol. Kondisi mereka kian terbukti sedang bagus-bagusnya setelah mengalahkan Uruguay dan menahan Senegal di laga persahabatan terakhir. Singa Persia ini akan menjadi hewan buas yang sulit dijinakkan Inggris, Amerika Serikat, dan Wales. 25. Wales Wales mengamankan keikutsertaan pertama mereka di Piala Dunia sejak 1958 setelah mengalahkan Ukraina Juni kemarin, dan berharap bisa mencapai babak gugur, seperti yang sukses mereka lakukan di dua edisi Piala Eropa terakhir. Penampilan terbaik Gareth Bale selalu hadir di kancah internasional, dan bekas bintang Real Madrid itu bakal ingin tampil impresif di kancah yang mungkin menjadi turnamen besar terakhirnya. Laga balas dendam kontra Inggris di fase grup juga meningkatkan antusiasme mereka, bahkan jika skuad mereka saat ini tak sekuat skuad semi-finalis Euro 2016 sekalipun. 24. Ekuador Sebagai tim termuda di kualifikasi CONMEBOL, Ekuador didapuk sebagai kekuatan besar di Amerika Selatan dan membuktikannya dengan lolos sebagai peringkat keempat. Masa depan La Tricolor memang cerah, tetapi mereka langsung berkesempatan untuk unjuk gigi di mata dunia saat dijamu tim tuan rumah Qatar di partai pembuka pada 20 November. Dari situ, langkah Ekuador akan semakin berat karena harus melawan Belanda dan Senegal, tetapi kemenangan di hari pembuka bisa menjadi bekal untuk membikin satu atau dua kejutan. 23. Kamerun Usai jadi tim terbaik ketiga di Piala Afrika, Kamerun melanjutkan catatan apik mereka dengan mengalahkan Aljazair di play-off kualifikasi Piala Dunia dengan gol menit akhir. Meski mereka bukan tim bertabur bintang seperti generasi sebelumnya, manajer Rigobert Song nampaknya sudah mendapatkan formula kemenangan di awal-awal 2022. Namun, kekalahan di tangan Uzbekistan dan Korea Selatan belum lama ini membuat Indomitable Lions diragukan bisa menantang Brasil, Swiss, dan Serbia dalam perebutan tiket 16 besar. 22. Jepang Untuk ketujuh kalinya secara beruntun, Jepang sukses lolos ke Piala Dunia. Mereka finis kedua di babak terakhir kualifikasi Asia. Sayangnya mereka langsung ditempatkan di kandang harimau, di Grup E yang dihuni Jerman, Spanyol, juga Kosta Rika. Tetapi Samurai Biru punya lini depan yang berpotensi menciptakan kejutan. Kemenangan atas Amerika Serikat membuktikan anggapan tersebut. Meski grup mereka berat, ada baiknya tidak langsung meremehkan Jepang. 21. Ghana Setelah menjalani Piala Afrika dengan memalukan (tersingkir di babak grup!), Ghana mampu bangkit dan mengentaskan rival bebuyutan Nigeria di play-off kualifikasi Piala Dunia. Kini mereka berhak mendapatkan kesempatan untuk membalas dendam kepada Uruguay, yang mengeliminasi Black Stars dari perempat-final Piala Dunia 2010 gara-gara 'kenakalan' Luis Suarez. Ghana juga mendapatkan bala bantuan dengan diperkuat Inaki Williams dan Tariq Lamptey, rasanya lolos ke babak gugur bukan sesuatu yang mustahil. 20. Maroko Maroko mungkin bukan tim yang paling dinanti-nanti penggemar Piala Dunia, tetapi mereka punya potensi untuk menjadi tim kejutan di Qatar. Mereka cuma dua kali gagal mencetak tiga gol di enam laga kualifikasi terakhir, dan Maroko bisa dibilang sedang sial saat dikalahkan Mesir di perempat-final Piala Afrika. Dalam diri Achraf Hakimi, Singa Atlas memiliki pemain muda paling menjanjikan di sepakbola Afrika, dan grup yang dihuni Belgia, Kroasia, dan Kanada tidak seseram yang banyak orang kira. Tandai Maroko sebagai kuda hitam Piala Dunia versi GOAL untuk mencapai 16 besar... 19. Meksiko Selain melawan tim-tim CONCACAF, Meksiko bisa dibilang paling sering menghadapi Argentina dan seringkali El Tri keluar sebagai pecundang. Tidak mengherankan jika finis kedua di grup adalah harapan terbaik mereka. Untuk melakukan itu, Meksiko harus bisa menghentikan Robert Lewandowski dan Polandia, sembari mencari cara untuk mencetak lebih banyak gol setelah agak mandul di kualifikasi. Maka menjadi penting untuk Raul Jimenez, striker Wolves yang tengah cedera, bisa bugar dan bermain di Qatar. 18. Amerika Serikat Tak banyak tim yang melakoni jeda internasional dengan lebih mengecewakan dibanding Amerika Serikat. Pasukan Greg Berhalter itu tak mampu mencetak gol ke gawang Jepang dan Arab Saudi. Kembali menyambangi Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 2014, dan dengan diperkuat pemain generasi baru yang berbakat, banyak yang berharap Qatar 2022 menjadi titik awal Amerika Serikat mampu tampil trengginas di tanah air empat tahun lagi. Namun melihat hasil baru-baru ini, rasanya lolos grup yang dihuni Inggris, Wales, dan Kosta Rika saja berat. 17. Korea Selatan Tak diragukan lagi bahwa bintang terbesar sepak bola Asia, yakni Son Heung-min, akan diminta untuk memimpin Korea Selatan lolos ke babak gugur Piala Dunia untuk ketiga kalinya dalam sejarah mereka. Penyerang Tottenham ini merupakan topskor di ronde ketiga dan terakhir kualifikasi Asia, dengan Taeguk Warriors tak terkalahkan sampai terkonfirmasi lolos ke Qatar 2022. Kini mereka harus menghadapi Portugal, Ghana, dan Uruguay di Qatar. Meski menjadi salah satu yang kurang difavoritkan, KorSel jelas mampu menciptakan kejutan. 16. Uruguay Grup H memang menjadi grup paling terbuka di antara delapan yang ada. Melihat Uruguay, tak sulit membayangkan mereka menjadi juara grup tersebut, semudah membayangkan Luis Suarez cs menjadi juru kunci. La Celeste punya ujian besar saat menghadapi Ghana, karena mereka bakal ingin balas dendam setelah kelakuan Suarez di edisi 2010, sementara Portugal dan Korea Selatan diperkuat oleh penyerang jempolan. Uruguay juga tak berbeda, mereka memiliki Suarez dan Edinson Cavani di lini depan, dengan Darwin Nunez sebagai generasi barunya. Namun cedera yang dialami Ronald Araujo saat menghadapi Iran akan membuat pertahanan mereka lebih keropos. 15. Serbia Serbia mengejutkan sepak bola Eropa ketika merampas hak Portugal di detik-detik terakhir kualifikasi UEFA untuk mengamankan tiket otomatis lolos ke Qatar, dan mereka bakal percaya diri bisa menimbulkan berbagai kejutan lainnya di Piala Dunia 2022. Di fase grup, mengalahkan Brasil akan menjadi pencapaian yang lebih dahsyat dibandingkan mengentaskan Portugal, dan dalam diri Aleksandar Mitrovic, Dusan Vlahovic, Dusan Tadic, dan Sergej Milinkovic-Savic, Serbia punya senjata mumpuni untuk menantang Selecao. Namun sepertinya mereka bakal berusaha mengalahkan Swiss dan Kamerun untuk mengamankan peringkat kedua. 14. Swiss Swiss memang langganan lolos turnamen besar dan kali ini berhasil melakukannya dengan mengalahkan Italia dalam perebutan tiket otomatis ke Qatar setelah memuncaki grup kualifikasi UEFA mereka. Swiss meneruskan tren tersebut dengan menghantam Spanyol dan Portugal di Nations League, dan itu bakal menjadi bekal kuat untuk menghadapi Brasil di Qatar. Pengalaman Swiss mencapai babak gugur di turnamen-turnamen besar menjadikan mereka favorit menyusul Tim Samba ke 16 besar, tetapi langkah mereka tak akan mudah dengan adanya Serbia dan Kamerun yang siap menghadang. 13. Polandia Robert Lewandowski bisa dibilang merupakan pemain terbaik di dunia selama tiga tahun terakhir, jadi rasanya seperti ada yang salah jika dia setidaknya tak unjuk gigi di panggung terbesar. Semenjak hijrah ke Barcelona, Lewandowski memang sedikit menunjukkan tanda-tanda penurunan, dan semua mata akan tertuju padanya terutama setelah Polandia selalu gagal lolos grup di dua turnamen besar terakhir. Sejauh apa Lewy bisa menggendong Polandia yang memang agak terbatas, kita nantikan saja di Qatar. 12 Kroasia Meski berstatus runner-up 2018, ekspektasi yang menyelimuti Kroasia di Qatar akan lebih rendah. Tetapi mereka tetap bisa diharapkan untuk kompetitif dan setidaknya melaju sampai perempat-final. Luka Modric terus tampil di level yang sangat tinggi meski ini menjadi Piala Dunia keempatnya, dan bintang veteran Real Madrid itu akan memimpin skuad yang sedang dalam masa transisi dari 'Generasi Emas' yang menghadirkan berbagai kesuksesan di era 2010-an. Empat kemenangan beruntun mengantarkan mereka ke semi-final Nations League, dan mereka harus melanjutkan performa tersebut di Qatar, terutama mengingat Jerman atau Spanyol sepertinya sudah menanti di babak 16 besar. 11. Senegal Kampiun Afrika ini memang termasuk ke Pot Tiga dalam undian, tetapi Senegal akan menjadi unggulan kedua untuk lolos dari grup mereka setelah ditempatkan bersama Qatar, Belanda, dan Ekuador. Meski tak satu pun pertandingan kontra tiga negara tersebut akan menjadi sekadar formalitas, Sadio Mane, Edouard Mendy, dan Kalidou Koulibaly adalah tiga nama yang jauh lebih baik ketimbang serdadu-serdadu yang dimiliki Qatar dan Ekuador. Pasukan Aliou Cisse ini bahkan punya kesempatan emas juara Grup A jika bisa menghindari kekalahan dari Belanda di laga pertama, sehingga bukan tak mungkin Senegal menyamai pencapaian mereka di Piala Dunia 2002, di mana mereka menginjakkan kaki di perempat-final. 10. Portugal Portugal jarang dapat jalur yang gampang, dan grup yang dihuni Uruguay, Korea Selatan, dan Ghana sudah jelas bukan grup kaleng-kaleng. Padahal Cristiano Ronaldo sangat ingin memenangkan Piala Dunia di edisi yang sepertinya edisi terakhir bintang Manchester United itu, sehingga dia bakal memimpin di garis depan. Dan meski kampiun Piala Eropa 2016 ini punya gelimang bakat di belakang sang kapten, performa mereka akhir-akhir ini cukup mengecewakan, pulang terlalu dini pun menjadi tak mustahil. 9. Denmark Bakal dicap 'kuda hitam' oleh (hampir) seluruh pengamat sepakbola jelang Piala Dunia, Denmark punya kapasitas untuk mengulang kehebatan di Euro 2020 di mana mereka mencapai semi-final. Christian Eriksen sudah kembali dan menjadi pemintal di lini tengah, sementara manajer Kasper Hjulmand sukses membangun tim yang tidak bergantung pada kegemilangan individual. Fakta bahwa mereka sudah mengalahkan lawan mereka di Grup C, Prancis, dua kali dalam beberapa bulan terakhir akan memberi Tim Dinamit dorongan moral tambahan. 8. Belgia Dengan 'Generasi Emas' mereka sudah pensiun atau menapaki akhir usia karier, Belgia berangkat ke Qatar sebagai tim yang menjalani transisi. Kevin De Bruyne masih menjadi gelandang kreatif terbaik di dunia, tetapi Romelu Lukaku harus bisa menemukan performanya kembali jika Rode Duivels tak ingin mengakhiri era keemasan tanpa gelar. Prospek menghadapi Spanyol atau Jerman di babak 16 besar juga mengkhawatirkan, tak perlu kaget jika anak asuh Roberto Martinez pulang lebih awal. 7. Belanda Tak terkalahkan dalam 15 pertandingan sejak kembali ditangani Louis van Gaal pasca-Euro 2020, Belanda bakal memasuki Piala Dunia sebagai salah satu tim dengan bekal performa paling apik. Kekuatan utama mereka adalah lini belakang yang begitu solid sampai-sampai Matthijs de Ligt jadi cadangan. Tetapi De Oranje juga punya daya ledak di depan, seperti yang mereka tunjukan ketika membantai Belgia 4-1 Juni kemarin. Virgil van Dijk cs harusnya bisa menjuarai Grup A di Qatar, dan bisa melaju jauh sebagai kuda hitam Piala Dunia 2022. 6. Inggris Meski come back versus Jerman sedikit mengembalikan asa mereka, tak diragukan lagi bahwa Inggris justru mengalami kemuundran semenjak mencapai final Euro 2020 tahun lalu. Gareth Southgate akan memimpin skuad Tiga Singa paling berbakat dalam satu dekade terakhir menuju Qatar, namun kapabilitasnya mulai dipertanyakan: apakah dia manajer yang tepat yang mampu memaksimalkan kekuatan Inggris? Jejak penampilan memang terkadang tak memiliki pengaruh di turnamen besar dan mereka punya pemain mumpuni untuk menjadi juara, tetapi nampaknya Inggris akan kembali menjadi Inggris di Piala Dunia 2022: underachiever abadi. 5. Jerman Jerman memang cuma menang dua kali dari delapan pertandingan tahun ini, tetapi ada tanda-tanda bahwa Hansi Flick membangun sebuah tim yang layak ditakuti di masa depan. Jamal Musiala mekar menjadi salah satu talenta muda terbaik di Eropa, sementara Die Mannschaft masih memiliki banyak pemain kawakan seperti Thomas Mueller, Manuel Neuer, Ilkay Gundogan, dan Joshua Kimmich. Satu grup bareng Spanyol di Piala Dunia, satu-satunya yang bisa membuat mereka gagal melaju sampai tahap-tahap terakhir adalah jika Jerman tak mampu menjadi juara grup. 4. Spanyol Spanyol adalah negara Pot Satu yang paling sial karena satu grup bareng Jerman di Pot Dua, sehingga perang antar raksasa harus digelar di babak awal. La Furia Roja tetap diunggulkan lolos grup, tetapi keberadaan pasukan Hansi Flick meningkatkan peluang Spanyol untuk lolos sebagai runner-up, yang lantas membuat lawan 16 besar mereka lebih berat. Mereka memenangkan grup Nations League mereka sebelum Piala Dunia, dan meski lini depan Spanyol diragukan cukup tajam untuk bisa mengimbangi lini tengah yang begitu kreatif, pasukan Luis Enrique menjadi salah satu tim yang terlihat paling trengginas dalam perjalanan menuju Qatar. 3. Argentina Lionel Messi dkk. sepertinya cukup puas dengan hasil undian grup mereka, melihat bagaimana Argentina 'hanya' harus menghadapi Meksiko, Polandia, dan Arab Saudi. Membayangkan Nicolas Otamendi harus berhadapan dengan Lewandowskii mungkin bakal membuat Lionel Scaloni sulit tidur tapi, secara keseluruhan, kampiun Copa America ini tampak siap untuk melaju sampai akhir. Messi juga sudah kembali menemukan performanya di level klub dan negara, sementara Scaloni sukses menumbuhkan rasa kebersamaan di dalam skuadnya. Apakah ini saatnya sang GOAT juara? 2 Prancis Tahun 2022 bukanlah tahun yang membahagiakan buat sang juara bertahan, melihat bagaimana Prancis cuma menang sekali dari enam laga Nations League dan nyaris terdegradasi. Mungkin yang paling mengkhawatirkan adalah mereka dikalahkan Denmark dua kali, calon lawan mereka di fase grup di Piala Dunia Qatar. Menimbang faktor cedera yang meliputi Paul Pogba, N'Golo Kante, dan Jules Kounde, serta sikap dan perilaku Kylian Mbappe yang mulai dicap 'ngelunjak', pasukan Didier Deschamps sedang tidak baik-baik saja. Meski di atas kertas merupakan skuad paling bertalenta, Prancis sangat bisa dikalahkan. 1. Brasil Mau tauh sebagus apa lini depan Brasil menjelang Piala Dunia? Gabriel Jesus, yang bersinar di Arsenal, sangat berpeluang tidak masuk ke skuad Tite. Striker baru The Gunners itu tak dipanggil Selecao di laga persahabatan versus Ghana dan Tunisia, tetapi Tim Samba tetap mencetak delapan gol dengan dipimpin Neymar yang sedang garang-garangnya. (Goal.com/Red)