Kiper Sulit Dibobol Liverpool, Madrid Juara Liga Champions 2022

Meski banyak peluang berkali+kenali pemain Liverpool untuk menyarangkan tembakan ke gawang Real Madrid, namun keperkasaan kiper klub asal Spanyol itu sulit dibobol The Red di final Liga Champions Eropa 2022. Karena keperkasaan kiper Madrid, Thibaut Courtois, akhirnya Liverpool dikalahkan 0-1 oleh Real Madrid melalui gol tunggal Vinicius Junior sehingga mengantar Los Blancos menjadi juara Liga Champions. https://youtu.be/CJpAHUGVCY0 Madrid kembali bertakhta di Eropa berkat penampilan gemilang kiper mereka menghalau serangan bertubi-tubi dari pasukan Jurgen Klopp. Madrid berhak membawa pulang trofi Liga Champions Eropa ke-14 mereka usai menaklukkan Liverpool 1-0 di Stade de France, Minggu (29/5/2022) dini hari WIB. Gol semata wayang Vinicius Junior tepat sebelum laga memasuki waktu satu jam menjadi penentu kemenangan Los Blancos. Namun aplaus termeriah harus diarahkan buat Thibaut Courtois, yang jatuh bangun menjaga kesucian gawang pasukan Carlo Ancelotti selama 90 menit penuh. https://youtu.be/oj4YqEk3ImQ Dengan kemenangan ini, pelatih asal Italia itu menjadi pelatih dengan koleksi trofi UCL terbanyak dengan empat kali juara. Babak Pertama Tak ada kejutan dalam susunan pemain kedua tim, dengan Liverpool dan Real Madrid sama-sama menurunkan sebelas terbaik seperti yang banyak diprediksi. Kejutan justru datang dari pihak penyelenggara pertandingan, yang menunda sepakmula hingga lebih dari setengah jam dan dikabarkan memakai gas air mata di luar stadion. Jurgen Klopp memilih Luis Diaz untuk menemani Sadio Mane dan Mohamed Salah di lini depan, sementara Fabinho dan Thiago berhasil sembuh tepat waktu untuk menjaga perputaran ruang mesin The Reds -- meski nama kedua sempat dikhawatirkan batal menjadi starter karena sedikit gangguan kala pemanasan. Madrid kembali bersandar pada Vinicius Junior dan Karim Benzema, dengan Fede Valverde mengisi sayap kanan. Intensitas pertandingan tinggi sejak menit pertama. Pressing ketat Liverpool memaksa pasukan Carlo Ancelotti memanfaatkan umpan-umpan panjang ke garis depan, namun sang kampiun La Liga Spanyol itu mampu bertahan dengan apik ketika diserang. Pressing Salah cs mulai menunjukkan hasil setelah 15 menit pembuka, sayangnya Thibaut Courtois terlalu perkasa. Menerima kiriman bola dari Trent Alexander-Arnold di sisi kanan, Salah yang dikawal ketat hanya bisa melepaskan tembakan lemah dari jarak super dekat yang diselamatkan kiper Belgia itu dengan cekatan. Tak lama, giliran Mane jadi ancaman. Sepakan jarak menengahnya memang terarah, tetapi Courtois menjaga kesucian gawang Los Blancos dengan penyelamatan yang lebih impresif lagi. Seiring laga berjalan, pola mulai terlihat: Liverpool agresif kala menyerang, counter-pressing yang gila ketika kehilangan bola. Ramuan andalan Klopp ini efektif melimitasi pergerakan Madrid, yang gagal melakukan sebiji tembakan sepanjang babak pertama. Namun di sisi lain, Los Blancos mampu bergerak dengan presisi di ruang-ruang sempit itu. Benzema lolos dari jebakan offside ketika mengejar umpan lambung pada menit ke-42, dan menerimanya dengan sentuhan sempurna. Dia sukses mengecoh Andy Robertson, tapi Alisson sigap menutup ruang geraknya, memaksa striker timnas Prancis itu untuk mengoper ke tengah. Namun pertahanan Liverpool justru kacau, tak mampu menyapu umpan sederhana tersebut dengan baik. Bola [un kembali memantul usai ditekan Valverde, dan Benzema menceploskannya ke gawang The Reds. Lini belakang Liverpool harus bersyukur, karena VAR mendakwa sentuhan kedua Benzema sebagai offside, dan babak pertama berakhir dengan skor 0-0. Babak Kedua Lesakkan Benzema -- meski tak berbuah gol -- perlahan mendekonstruksi pola yang tercipta di babak pertama. Liverpool memang masih menyerang bertubi-tubi, bahkan mungkin semakin menyerang. Tetapi pressing mereka mulai mengendur, dan aliran bola ke depan mulai dirasakan Madrid. Pada menit ke-59, kebuntuan akhirnya pecah. Berlari di sisi kanan, Valverde mengirimkan umpan silang mendatar yang membelah garis pertahanan Liverpool. Vinicius Junior, yang berhasil menyelinap di belakang Alexander-Arnold di tiang jauh, menyonteknya dengan mudah. 1-0 buat Madrid. Tertinggal, Si Merah terus memompa serangan ke arah Si Putih, tapi lagi-lagi mentah di hadapan Courtois. Bekas kiper Chelsea itu menyelamatkan curling shot Salah -- yang tampak bakal melesak ke gawang Madrid -- dan lima menit kemudian memblok usaha penyerang Mesir itu dari sudut super sempit. Liverpool pantang menyerah, tetapi tembok pertahanan Madrid tak runtuh juga, dan Courtois boleh dibilang memempertontonkan penampilan paling heorik dari seorang kiper di final Liga Champions dalam beberapa tahun ke belakang. Dia kembali melakukan penyelamatan krusial dari usaha Salah, yang berhasil lolos di sisi kanan sebelum melepaskan tembakan ke sudut atas. Penyelamatan-penyelamatan kelas dunia itu pun berbuah manis, karena wasit meniup peluit panjang setelah lima menit injury time dan Los Blancos berpesta di Paris. Ancelotti Takjub Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti mengaku takjub dengan keberhasilan timnya mengalahkan Liverpool di final Liga Champions, Minggu (29/5/2022) dini hari WIB. Ancelotti tak mengira bakal memenangkan pertandingan final namun menilai timnya memang pantas menjadi juara. Di pertandingan yang digelar di Stade de France, Paris, Prancis semalam, Madrid menang dengan skor tipis 1-0 berkat gol tunggal Vinicius Junior di awal babak kedua. Sebelum itu, Los Blancos sempat menjebol gawang Alisson Becker di akhir babak pertama namun gol Karim Benzema dianulir VAR karena dianggap offside. Seusai laga kepada BT Sport, pelatih asal Italia itu mengatakan: “Saya tidak percaya ini. “Ini adalah pertandingan yang sulit, kami menderita di babak pertama namun akhirnya, dengan semua pertandingan yang telah kami mainkan, saya pikir kami pantas memenangkan kompetisi ini. “Ini adalah klub fantastis dan skuad yang penuh kualitas serta karakter mental yang kuat.” Sejarah Untuk Don Carlo Berkat kemenangan terakhirnya, Ancelotti sekarang menjadi pelatih paling sukses di kompetisi Liga Champions. Eks manajer Chelsea itu secara keseluruhan telah mengumpulkan empat trofi Si Kuping Lebar, dengan dua di antaranya ia persembahkan untuk AC Milan dan dua lainnya untuk Madrid. Sementara itu, Madrid kini boleh berbangga karena ini merupakan trofi Liga Champions/Piala Eropa mereka yang ke-14, dua kali lebih banyak dari koleksi Rossoneri. (Goal.com/Red)