Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini, merasa timnya menghadapi situasi stadion yang tidak adil. Secara tidak langsung, Mancini menyebut Inggris sangat diuntungkan dengan situasi yang terjadi. Apalagi, laga final juga akan digelar di Wembley, markas Timnas Inggris, yang mestinya harus di zona netral. Hal itu diungkapkan Mancini pada sesi temu pers jelang laga kontra Spanyol pada semifinal Euro 2020 yang akan dilangsungkan di Wembley, Rabu (7/7/2021) dini hari WIB. Dalam kesepakatan terakhir antara UEFA dan pemerintah Inggris, ada ruang 75 persen yang bisa diisi suporter masing-masing kubu dari kapasitas 90.000 tempat duduk. Jumlah tersebut adalah peningkatan dari 41.973 suporter yang menyaksikan kemenangan Inggris atas Jerman di Wembley, pekan lalu. Tingkat okupansi 75 persen di Wembley akan menjadi yang terbesar untuk acara olahraga di Inggris selama 16 bulan terakhir. Sejak dimulainya Euro 2020, hanya warga Inggris yang divaksinasi lengkap atau dapat menunjukkan bukti tes negatif dari 48 jam sebelumnya yang dapat masuk ke Wembley. Bagi Mancini itu jauh dari ideal mengingat pentingnya laga ini. Tidak banyak warga Italia yang mampu terbang khusus lantaran pembatasan perjalan dan keharusan karantina selama 10 hari. “Jika saya ingin benar-benar jujur, saya pikir itu sangat tidak adil,” ucap Mancini. “Tentu, kami akan lebih baik jika bermain di depan banyak suporter ketimbang sedikit. Itulah hebatnya sepakbola dan hiburan secara umum,” tutur eks manajer Manchester City itu. “Tapi saya pikir sangat tidak adil bahwa kami tidak memiliki setengah stadion yang penuh dengan fans Italia dan setengah dari stadion yang penuh dengan fans Spanyol,” pungkasnya. Sebelumnya, Italia dipaksa melakoni laga 120 menit untuk mengalahkan Austria pada babak 16 besar di Wembley, dua pekan lalu. Meski begitu, Italia sedang dalam tren oke. Lorenzo Insigne dkk belum terkalahkan dalam 32 laga terakhir dan menang dalam 13 pertandingan beruntun. Terbaru, mereka menyingkirkan Belgia 2-1 di Munich, akhir pekan lalu. (Goal.com/Red}