Anak Buruh Tani Lulus Terbaik Calon Dokter

Tak terbayangkan sebelumnya, anak seorang buruh tani asal Boyolali ini bisa berkuliah, kemudian berhasil menyelesaikan studinya, dan akan menjadi Calon Dokter berpredikat Cumlaude dengan nilai Indek Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna 3,92. Dalam Wisuda Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang digelar di Auditorium Graha Widyatama Unsoed pada Selasa (10/3/2020) pagi, Marhamdani S.Ked lulus S1 Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Unsoed menjadi salah satu wisudawan terbaik. Marhamdani S.Ked (22 tahun), anak pertama dari dua bersaudara, yang sehari-harinya akrab dipanggil Marham adalah sosok yang sangat sederhana dari keluarga sederhana memiliki impian besar dan mewujudkannya. Marham dari pasangan buruh tani yaitu Sumadi dan almarhumah Ismiranti ini, awal mulanya tidak berani mengambil kuliah kedokteran sebagai pilihan hidupnya. “Semula, saya akan mengambil teknik karena saya tidak berani memilih kedokteran, meskipun dengan adanya beasiswa saya khawatir tetap membutuhkan biaya yang besar,” kisahnya. Namun atas arahan dari guru sekolahnya dan dengan adanya Beasiswa Bidikmisi, Marham memberanikan diri memilih Fakultas Kedokteran (Angkatan 2016) Unsoed. Selama menempuh pendidikan S1, Marham menjalaninya dengan penuh kesungguhan. Dengan kesederhanaannya, ia mengayuh sepedanya setiap hari ke kampus dan kembali ke tempat kos. Rupanya kesederhanaan penampilannya tak sesederhana kecerdasannya. [caption id="attachment_305793" align="alignnone" width="640"]
Marhamdani[/caption] Di kalangan teman-teman seangkatannya, Marham terkenal cerdas dan mudah memahami setiap pembelajaran. Ia pun dengan ringan tangan memberikan bantuan bagi teman-temannya jika membutuhkan penjelasan dari pelajaran kuliah yang berlangsung. Sebaliknya, Marham juga merasa beruntung memiliki teman-teman yang baik, terbuka, dan penuh pengertian. “Saya sama sekali tidak memiliki kesulitan untuk berproses bersama teman-teman saya, terutama teman-teman seangkatan karena semua saling mendukung,” ungkapnya kepada Tim Promosi Unsoed, Ir Alief Einstein M.Hum. Salah satu motivasi besar bagi Marham untuk menjadi seorang dokter adalah almarhumah ibunya. “Ibu saya dulu sakit cukup lama, ibu sempat bilang ingin anaknya menjadi dokter agar bisa membantu orang yang membutuhkan,” ucapnya. Nampaknya, pesan almarhumah ibunya tersebut menjadi penyemangatnya untuk terus gigih belajar dan meraih apa yang dicita-citakan. Meski proses pembelajaran di ledokteran tidak mudah, namun Marham dapat mengatur waktu yang dimilikinya dan lulus S1 dalam waktu yang cukup singkat yaitu 3,5 tahun. Setelah ini, Marham akan menjalani pendidikan profesi dokter, dan jika semua lancar maka, kurnang dari dua tahun Marham akan disumpah menjadi seorang dokter. Setelah menjadi dokter nantinya Marham berencana kembali ke kampung halamannya dan mengabdi di sana. Dalam proses yang dijalaninya ini Marham ingin menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Unsoe karena telah diberi kesempatan menempuh pendidikan melalui jalur Bidikmisi. Ia juga berterimakasih kepada Guru-guru SMA N 1 Boyolali yang telah membantu mengarahkannya hingga menjadi akhirnya memilih kedokteran. Dekan Fakultas Kedokteran Unsoed, Dr dr MM Rudi Prihatno M.Kes, MSi.Med, SpAn(KNA) mengaku sangat terharu, ternyata Marham berasal dari anak buruh tani, sukses menjadi lulusan terbaik. “Keberhasilan Marham akan menjadi motivasi bagi anak buruh tani lainnya untuk kuliah di kedokteran dan meraih sukses,” tuturnya. (Red)
