
Bandung, Obsessionnews – Perhatian terhadap daerah rawan bencana dan Pemilukada serentak menjadi fokus peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda).
Demikian disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dalam sambutannya yang disampaikan Wakil Walikota Bandung Oded M. Danial pada peringatan Hari Otda ke-19 tahun 2015 tingkat Kota Bandung, Senin (27/4/2015). Hadir Sekda Kota Bandung Yossi Irianto dan sejumlah pejabat publik Kota Bandung.
Oded Danial mengatakan, terdapat poin-poin yang diamanatkan menteri dalam negeri dalam peringatan otonomi daerah ke-19 kota Bandung tahun 2015. “Pelaksanaan otonomi daerah memerlukan eksistensi kelembagaan daerah yang diisi oleh sumber daya manusia aparatur professional,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, kualitas pelaksanaan otonomi daerah memerlukan pengembangan kapasitas daerah baik dalam hal regulasi, sistem dan sumber-sumber pendanaan di daerah.
Ia menegaskan, keberagaman masyarakat harus dapat direfleksikan dengan penyediaan berbagai kebijakan daerah, yang menjamin hak-hak hidup serta dapat menumbuhkan berbagai kreasi dan inovasi untuk kemajuan daerah.
Untuk penataan daerah, yang menjadi fokus adalah daerah-daerah terpencil, pulau-pulau terluar, daerah rawan bencana dan daerah rawan konflik agar dapat menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru serta ketersediaan pelayanan dengan tetap memperhatikan skala ekonomis dalam pelaksanaannya.
Menjelang pemilukada serentak harus mendorong munculnya para pemimpin daerah yang kapabel dan akseptabel melalui pemilihan kepala daerah secara langsung. “Kebijakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), memberi peluang bagi tiap daerah untuk meningkatkan daya saing,” tandas Oded.
Otonomi daerah menjadi faktor penguat bagi setiap daerah khususnya dalam mendorong keluarnya arus barang dan jasa dari daerah untuk bersaing di kancah regional Asia Tenggara. (Dudy Supriyadi)