Jakarta – Ratusan massa aksi ormas Islam diantaranya Front Pembela Islam (FPI), Mujahidah Pembela Islam (MPI) dan Forum Umat Islam (FUI) menggelar aksi dengan tuntutan yang sama di DPRD Jakarta, yaitu demonstrasi menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta pengganti presiden terpilih Joko Widodo .
Ormas tersebut datang ke depan gedung wakil rakyat tersebut tiba pada pukul 14.00 WIB langsung menggelar orasi dan nyanyian yang berisikan Ahok harus mundur sebagai pemimpin DKI bila nantinya Ahok dilantik menjadi Gubernur.
” Mundur, mundur, Ahok harus mundur,” ujar salah satu orator memimpin nyanyian di depan Gedung DPRD Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2014).
Alasan penolakan pun masih sama dengan unjukrasa sebelumnya yang dilakukan FPI dan FBR. Mereka menolak Ahok sebagai Gubernur dan wakil gubernur lantaran menurut mereka mantan politisi Gerindra tersebut tergolong kafir. “Kita tolak Jakarta dipimpin pemimpin yang kafir,” teriak seorang orator.
Dari pantauan dilapangan , mengantisipasi agar tidak berujung anarkis polisi tetap berjaga-jaga mengawal aksi. Ratusan brimob berseragam lengkap berjejer di depan pagar gedung DPRD.
Sementara itu Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Hendro Pandowo, mengaku untuk mengantisipasi terjadinya anarkis pihaknya mengerahkan anggotanya sebanyak 400 personil. “Empat kompi, satu wartakenon di balai kota. 400 personil, 200 sabara dan 200 brimob,” ujarnya di depan gedung DPRD Jakarta.
Dia mengatakan kekuatan personil yang dikerahkan atasi aksi tersebut, sama dengan yang kemarin aksi FPI di DPRD.
Hendro juga berharap, aksi masyarakat di wilayah Jakpus berjalan tertib dan tidak langgar hukum, koordinasi tetap dilakukan, sehingga kedepan selama aksi dari manapun juga aman.
”Silakan aksi unjuk rasa di pusat asal ngak langgar UU ketertiban umum,” katanya. (Pur)
