
Jakarta, Obsessionnews – Setelah di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berhasil mengeksekusi gembong narkoba pada 29 April 2015, kini Jokowi ditantang oleh Aktivis/Seniman yang juga Ketua Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKR) Ratna Sarumpaet, untuk mencabut nyawa aparat penegak hukum yang korup dan terima suap.
“Rakyatmu, bahkan masyarakat Dunia berdecak menyaksikan Bapak pada tanggal 29 April lalu dengan BERANI dan TEGAS Mencabut Nyawa Para Penjahat Narkotika, kejahatan yang selama puluhan tahun menghantui bangsa ini. Meski Dunia protes dan banyak dari Rakyatmu menolak, menganggap ketegasan Bapak itu cuma Pencitraan, sebagian Rakyat senang. Mereka mengira sekaligus berharap, dengan Mencabut Nyawa para Penyelundup Narkotika, mereka akan terbebas dari kejahatan Narkotika,” demikian Ratna Sarumpaet dalam surat terbuka untuk Presiden Jokowi, yang didapat Obsessionnews, Kamis (30/4/2015).
Tak hanya itu, Ratna Sarumpaet juga menyampaikan, meski Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak mau mengakui, mereka dan Bapak, tahu, betapa para Penyelundup Narkotika itu berlomba-lomba mendatangi Nergeri ini, karena Negri ini makmur Penadah, dan di Negeri ini Hukum bisa dibeli.
“Meski Rakyat tahu para Penegak Hukum kita, mulai dari Pejabat Lapas, Kepolisian, Jaksa hingga Hakim masih banyak yang sangat Korup dan Menerima Suap, mereka tidak punya keberanian meneriakkan bahwa para aparat Penegak Hukum yang korup dan menerima suap itulah sesungguhnya SETAN yang membuat kejahatan Narkotika merajalela di Negeri ini,” ungkap Sarumpaet.
Jadi, lanjut dia, kalau sikap tegas Jokowi mencabut nyawa para penjahat narkotika itu betul-betul lahir dari kuatnya keinginan Presiden menghentikan kejahatan Narkotika di negeri ini, maka Ratna menatang keberanian Jokowi untuk mencabut nyawa aparat penegak Hukum yang korup dan terima suap serta menuntut Presiden berdiri di belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan melakukan segala cara untuk mengembalikan Wibawa KPK.
Memang memerangi narkoba merupakan agenda dan cita-cita Presiden Jokowi untuk memberantas pengedar narkoba di negeri ini. Keputusan menghukum mati pengedar narkoba karena Indonesia sudah dalam kondisi gawat darurat narkoba. Sesuai hasil kerja sama penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Penelitian Universitas Indonesia (UI) menyatakan ada 33 orang di Indonesia setiap harinya meninggal karena narkoba.
“Keputusan hukuman mati ini menuntut beberapa kalangan agar Presiden Jokowi untuk benar-benar menegakan hukum di Indonesia, bukan hanya pada narkoba namun juga pada pelaku korupsi,” ungkap Ratna Sarumpaet.
Surat terbuka Ketua MKRI Ratna Sarumpaet kepada Presiden Jokowi yang disebar melalui pesan seluler BBM-nya, menantang Jokowi agar benar-benar menegakkan hukum di Indonesia bukan saja pada narkoba namun juga pada pemberantasan korupsi. Dalam suratnya, Ratna menuntut Jokowi untuk mengembalikan ruh kewibawaan KPK yang beberapa bulan terakhir ini diacak-acak dan dilemahkan. (Popi Rahim/Asma)
Surat Terbuka Ratna Sarumpaet kepada Jokowi
SURAT TERBUKA
Pesan Terbuka Ratna Sarumpaet
Untuk Presiden RI Bapak Joko Widodo.
Rakyatmu, bahkan masyarakat Dunia berdecak menyaksikan Bapak pada tanggal 29 April lalu dengan BERANI & TEGAS Mencabut Nyawa Para Penjahat Narkotika, kejahatan yang selama puluhan tahun menghantui bangsa ini. Meski Dunia protes dan banyak dari Rakyatmu menolak, menganggap ketegasan Bapak itu cuma Pencitraan, sebagian Rakyat senang. Mereka mengira sekaligus berharap, dengan Mencabut Nyawa para Penyelundup Narkotika, mereka akan terbebas dari kejahatan Narkotika.
Meski Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak mau mengakui, mereka dan Bapak, tahu, betapa para Penyelundup Narkotika itu berlomba-lomba mendatangi Negeri ini, karena Negeri ini makmur Penadah, dan di Negeri ini Hukum bisa dibeli. Meski Rakyat tahu para Penegak Hukum kita, mulai dari Pejabat Lapas, Kepolisian, Jaksa hingga Hakim masih banyak yang sangat Korup & Menerima Suap, mereka tidak punya keberanian meneriakkan bahwa para aparat Penegak Hukum yang korup dan menerima suap itulah sesungguhnya SETAN yang membuat kejahatan Narkotika meraja lela di Negeri ini.
Jadi kalau sikap tegas Bapak mencabut nyawa para penjahat narkotika itu betul-betul lahir dari kuatnya keinginan Bapak menghentikan kejahatan Narkotika di negeri tercinta ini, melalui pesan ini, saya menatang keberanian Bapak mencabut nyawa aparat penegak Hukum yang korup dan terima suap dan menuntut Bapak berdiri di belakang Komisi Pemberantasan Korupsi – RI (KPK-RI) serta melakukan segala cara untuk mengembalikan Wibawa KPK-RI!
Salam hormat,
Ratna Sarumpaet
Ketua MKRI
(Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia)