
Bogor, Obsessionnews.com – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop) Puspayoga mengatakan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) adalah gerakan yang tumbuh dari bawah, sehingga memiliki fondasi yang kuat untuk berkembang. Hal itu yang antara lain membuat ratio wirausaha Indonesia meningkat menjadi 3,1 persen.
“Yang pada 2013/2014 lalu masih 1,67 persen kini, berdasarkan data BPS sudah naik menjadi 3,1 persen,” kata Puspayoga dalam acara Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) 2017 dan penyerahan penghargaan para pemenang Wirausaha Muda Mandiri 2016, di Bogor, Sabtu (11/3/2017).
Menkop Puspayoga menjelaskan, berdasarkan data BPS 2016 dengan jumlah penduduk 252 juta, jumlah wirausaha non pertanian yang menetap mencapai 7,8 juta orang atau 3,1 persen. Dengan demikian tingkat kewirausahaan Indonesia telah melampaui 2 persen dari populasi penduduk, sebagai syarat minimal suatu masyarakat akan sejahtera.
Menkop mengakui, ratio wirausaha sebesar 3,1 persen itu masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia 5 persen, China 10 persen, Singapura 7 persen, Jepang 11 persen maupun AS yang 12 persen.
“Namun setidaknya sudah diatas batas minimal 2 persen dan itu akan terus berkembang,” katanya.
Bertumbuhnya wirausaha tak lepas dari peran masyarakat bersama pemerintah yang terus mendorong, juga swasta dan kalangan mahasiswa atau kampus.
Menkop Puspayoga mengajak mahasiswa peminat wirausaha untuk memanfaatkan skim kredit murah seperti KUR dengan suku bunga 9 persen, LPDB dengan suku bunga 0,2-0,3 persen perbulan, maupun yang sekarang baru diluncurkan kredit ultra mikro dengan maksimum pinjaman Rp 10 juta.
Ia berpesan kepada pengusaha muda untuk menjadi social entrepreneur, yang tidak mengejar keuntungan semata namun juga bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (Has)