Singgih Berjuang Mempersatukan PTMSI
Singgih Yehezkiel pernah menjadi Direktur Sirkuit Liga Tenis Meja Utama (Silatama) Pengurus Pusat (PP) Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) periode 1999-2001. Ia juga pernah menjadi Direktur Liga Muda Tenis Meja Nasional (Lamtema) PP PTMSI periode 1990-2000. Pada saat itu menghasilkan sejumlah pemain nasional antara lain Silir, Dahlan, Vicky, Gilang, dan Kunkun.
Ketika menjadi Direktur Silatama Singgih membuat kebijakan sistem voor and voor, pembagian divisi 1-5, dan turnamen kelas eksekutif yang berlaku sampai sekarang.
Setelah tidak lagi menjadi pengurus PTMSI Singgih tetap aktif bermain tenis meja. Bahkan ia menjadi juara turnamen tenis meja ITTC Cup 1 se-Bekasi Raya kelas veteran di Gedung SD dan SMP Al azhar 6 Jaka Permai, Jaka Sampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, 18-19 Januari 2020.
Berbagai turnamen tenis meja yang disponsori ayah pecatur nasional Irene Kharisma Sukandar ini berlangsung di tengah badai yang melanda Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). Perpecahan di tubuh PTMSI yang telah berjalan sekitar 10 tahun itu hingga kini belum teratasi.
Singgih tentu tak tinggal diam melihat kemelut di tubuh PTMSI itu. Ia berjuang mempersatukan kubu-kubu yang bertikai. Selain itu dia mendesak pemerintah turun tangan mengatasi PTMSI.
Halaman selanjutnya