Sabtu, 20 April 24

Raja Ampat Dalam Legenda

Raja Ampat Dalam Legenda

Raja Ampat – Kabupaten Raja Ampat yang dijadikan sebagai tempat diadakan Sail 2014 merupakan salah satu wilayah di Papua Barat, yang memiliki tradisi budaya yang sangat beragam dan memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya adalah di Kampung Wawiyai, Distrik Waigeo Selatan. Konon katanya tempat itu terdapat tempat bersejarah dan menyimpan benda-benda yang dianggap keramat dan purbakala, seperti situs Kali Raja.

Situs Kali Raja yang menurut kepercayaan masyarakat setempat adalah merupakan lokasi sejarah asal mula kehadiran enam raja yang berkuasa di Waigeo pada masanya. Tempat ini menjadi tempat yang dikeramatkan karena masyarakat di Kampung Wawiyai, bahkan masyarakat yang ada di Raja Ampat pada umumnya percaya bahwa mereka semua berasal dari Kali Raja tersebut.

Saya memiliki kesempatan menginjakkan kaki di Raja Ampat, sewaktu mengikuti Sail Raja Ampat 2014 bersama rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Walaupun kunjungan kami hanya sampai di Waisai Torang Cinta (WTC). Sementara menurut penuturan warga, untuk sampai ke Kali Raja membutuhkan waktu sekitar 30 menit kalau menumpangi speed boat dari Kampung Wawiyai.

Memang terdapat beberapa versi cerita mengenai asal-usul nama Raja Ampat yang diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi di dalam kehidupan masyarakat asli kepulauan Raja Ampat. Namun, kisah asal usul Raja Ampat tak bisa dipisahkan dari cerita munculnya raja-raja dari suku maya.

Riwayat cerita berawal ketika seorang laki-laki yang berasal dari marga Gaman mencari ikan di dekat kali tersebut, saat cuaca hujan panas ia menemukan bahwa banyak kulit jeruk yang hanyut ke kali, karena rasa penasarannya ia mengikuti asal sumber kulit jeruk yang hanyut tersebut dan menemukan tujuh bidadari yang sedang mandi.

Ia lalu menyembunyikan pakaian salah seorang bidadari yang ada di antara semak. Bidadari tersebut diketahui bernama Bokidemi, kemudian kelak menjadi istrinya. Mereka hidup bersama dalam waktu lama, namun tidak memiliki anak. Setiap saat Bokidemi berdoa supaya memiliki anak. Hingga suatu hari ia menjadi sepasang ayam jantan dan betina. Lalu, mereka keluar dari hutan dan bertelur di kebun miliknya. Bokidemi kemudian mengambil telur-telur ayam tersebut, yang kesemuanya ada tujuh butir dan meletakkannya di dalam rumah.

Rencananya telur-telur tersebut akan dimasak untuk makan bersama suaminya, namun ia selalu lupa. Akhirnya, pada suatu hari pada malam jumat menjelang fajar, enam telur menetas dan menjadi manusia, sedangkan satu telur tidak dan berubah menjadi batu.

Awalnya semua telur akan menetas menjadi manusia, hal ini menurut cerita bahwa ada pembicaraan antara mereka agar keluar semua menjadi manusia, namun satu telur ini menolak dengan maksud agar dari kejadian ini, ia dapat menjadi bukti bahwa tempat ini adalah tempat awal kehadiran mereka. Ia akan tetap di sini sebagai penjaga lokasi ini dan saudara-saudaranya yang telah menjadi manusia akan datang kembali ketempat ini untuk melihat dia.

Ke tujuh Raja tersebut yang dikisahkan dalam legenda masyarakat Papua, yaitu :

1. Raja Klanagewar atau Raja Tertua. Turunan Raja Klanagewar ini sudah tidak dijumpai lagi karena semua turunannya perempuan.

2. Raja Putusan, merupakan leluhur raja Salawati. Dikatakan Raja Putusan karena selalu mengambil keputusan. Keturunan Raja Putusan ini sampi sekarang masih ada dan dikenal masyarakat adalah keturunan marga Arfan.

3. Raja Malahaban yang merupakan leluhur masyarakat Misool.

4. Raja Fun Sem atau Raja yang mengembara. Raja ini saat keluar dari tempat mereka dibesarkan kemudian mengembara dan sampai saat ini tidak diketahui keturunannya.

5. Raja Kelimuri, merupakan leluhur masyarakat yang ada di Seram. Dimana pada masanya Raja Kelimuri dan Raja Tertua berselisih paham dan akhirnya berpisah, Raja Kelimuri disumpah tidak boleh kembali lagi ke Pulau Waigeo.

6. Raja Pinteki, satu satunya yang perempuan dari semua saudara-saudaranya. Ia kemudian hamil tanpa diketahui siapa laki-laki yang menghamilinya. Untuk tidak membuat malu keluarganya, ia dihanyutkan dengan sebuah sampan dan terdampar di Biak.

7. Raja Batu Telur atau dikenal Kapatna. Ia merupakan telur yang tidak menetas, menjadi bukti awal kehadiran raja. Raja Batu Telur hingga saat ini masih berada di Kali Raja. Di letakan di atas sebuah piring dan dibungkus dengan kain putih sebanyak tujuh lilitan serta ditutup dengan kelambu dan berada dalam sebuah rumah.

Maka tidak salah kalau masyarakat setempat menamakan Raja Ampat yang berarti empat raja, dilambangkan dengan 4 pulau utamanya, yaitu pulau Misool, Salawati, Waigeo dan Batanta.

Manusia memang tidak bisa lahir dari telur. Pengetahuan yang kita miliki sekarang dengan mudah membantahnya. Tapi itulah kekuatan daya cipta, kekuatan oleh rasa dan imajinasi manusia mengenai asal usulnya. Mereka mencipta manusia-manusia setengah dewa untuk melindungi tatanan jagat agar tidak mengalami kekacauan.

Manusia-manusia ini tentu dibayangkan berbeda dengan manusia biasa yang lahir dari rahim seorang ibu. Manusia yang lahir dari sebutir telur hanyalah sebuah perlambang betapa istimewanya mereka yang kelak merajai Raja Ampat.

Mencari asal muasal adalah mencari tempat berpijak, mencari sebuah titik di mana segalanya bermula. Dan dari sanalah perjalanan dimulai. Manusia yang berdaya cipta mengerahkan segala karunia yang dimilikinya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan abadi. Siapakah kita, dari mana kita, untuk apa kita berada dan hendak ke mana kita akan pergi.

SEJARAH RAJA AMPAT

Di tinjau dari sisi sejarah,  Kepulauan Raja Ampat di abad ke 15 merupakan bagian dari kekuasaan Kesultanan Tidore, sebuah kerajaan besar yang berpusat di Kepulauan Maluku. Untuk menjalankan pemerintahannya, Kesultanan Tidore ini menunjuk 4 orang Raja lokal untuk berkuasa di pulau Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool yang merupakan 4 pulau terbesar dalam jajaran kepulauan Raja Ampat sampai sekarang ini.

Kabupaten yang memperingati Hari Ulang Tahun setiap tanggal 9 Mei ini sekarang merupakan sebuah Kabupaten di Propinsi Papua Barat yang dimekarkan dari Kabupaten Sorong pada tahun 2003. Bila kita lihat peta Propinsi Papua Barat maka letak Kabupaten ini terletak di kepulauan sebelah barat paruh burung pulau papua.

Kabupaten Raja Ampat terdiri dari kurang lebih 610 pulau yang memiliki panjang total tepi pantai 753 km. Pusat pemerintahan dan sekaligus Ibukota bagi Kabupaten Raja Ampat adalah sebuah kota yang terletak di Pulau Waigeo, yaitu kota Waisai.

Wisata di Raja Ampat
Berbagai kegiatan dapat dilakukan para wisatawan yang berkunjung ke kepulauan ini. Yang menjadi favorit adalah kegiatan yang dapat dilakukan di lautnya yang bersih. Anda akan menyesal jika tidak menyelam untuk melihat flora dan fauna di bawah laut, karena flora dan fauna bawah lautnya merupakan yang paling lengkap di seluruh dunia selain perairan ini juga menduduki rangking 10 besar sebagai perairan terbaik untuk melakukan diving atau menyelam.

Deburan ombak sangat menantang bagi para peselancar, Banyak wisatawan berselancar di laut kepulauan Raja Ampat. Dengan hempasan angin laut dan hangatnya sinar matahari membuat berselancar menjadi menyenangkan. Ditambah lagi keindahan pasir putihnya yang indah, menjadi pemandangan yang indah bagi para peselancar. Pulai Misool menjadi tempat favorit para peselancar.

Pulau Favorit di Raja Ampat

Berikut ini beberapa pulau favorit yang menjadi tempat yang paling sering dikunjungi wisatatan.

Pulau Wayag
Pulau Wayag menadi pulau primadona bagi para wisatawan. Di pulau ini terdapat pulau karang yang diatasnya ditumbuhi pepohonan yang rimbun sehingga saat melihat dari atas kapal, laut terlihat berwarna kehijauan. Air laut yang jernih membuat Anda dapat melihat biota laut secara langsung.

Pulau Waiwo
Jangan lupa mengunjungi Pulau Waiwo. Rasa sejuk dan nyaman akan Anda rasakan karena pulau ini penuh dengan pepohonan yang rimbun disamping lautnya yang indah. Berbagai kegiatan laut dapat Anda lakukan, misalnya berenang, menyelam atau sekadar melakukan snorkeling untuk melihat keindahan biota lautnya di dalam air yang jernih. Ikan-ikan kecil dengan beraneka macam warna tampil menggemaskan untuk disentuh. Anda bisa menyentuh ikan tetapi terdapat larangan untuk menangkapnya.

Pulau Karang
Bagi Anda yang suka tantangan, cobalah untuk mendaki Pulau Karang. Untuk mendakinya, Anda akan melewati jalan yang curam, bahkan sampai kemiringan 90 derajat. Dibutuhkan tenaga ekstra untuk mencapai puncaknya. Tetapi, dijamin Anda tidak akan menyesal apabila berhasil mencapai puncak. Dari ketinggian puncak Pulau Karang, Anda dapat melihat keseluruhan pulau-pulau hijau yang diselingi birunya air laut.

Kepulauan Gam
Selesai dengan keindahan laut dan pulaunya, Anda dapat menikmati keindahan fauna khas Papua, yaitu burung cendrawasih. Ada 4 jenis burung cendrawasih yang ada disini, yaitu cendrawasih merah, cendrawasih besar, cendrawasih kecil dan cendrawasih belah rotan. Atraksi burung cendrawasih menari dapat dinikmati di Kepulauan Gam. Telah disediakan tempat untuk melihat cendrawasih menari. Dalam rumah-rumah kayu, pengunjung dapat menyaksikan bagaimana burung cendrawasih jantan memperlihatkan bulu-bulu cantiknya agar dapat menarik perhatian cendrawasih betina. Atraksi hanya bisa dilihat pada waktu-waktu tertentu, yaitu pada pagi hari, pukul 07.00-09.00 dan sore hari pukul 16.00-17.00.

Pulau Arborek
Selesai bertualang dan menikmati Raja Ampat, saatnya membeli cindera mata di desa Arborek yang terletak di Pulau Arborek. Berbagai oleh-oleh dari daun pandan hutan telah dikreasikan oleh masyarakat setempat menjadi kayafyof (topi), noken (tas) besar, noken untuk ponsel dan hasil kreasi lainnya.

Raja Ampat telah menyedot perhatian dunia sebagai salah satu tempat wisata yang layak untuk dikunjungi. Menjaga kelestarian lingkungan dan flora fauna yang ada disana harus menjadi perhatian agar Raja Ampat tetap dapat menjadi surga bagi para penikmat wisata alam. (Has)

 

Related posts