Kamis, 25 April 24

Qatar Dukung Solusi Diplomatik untuk Akhiri Ketegangan Regional

Doha – Menteri Luar Negeri Qatar menyinggung meningkatnya ketegangan antara negaranya dengan Arab Saudi dan sekutunya.

Ia mengatakan, ketegangan yang terjadi mengancam stabilitas regional dan solusi diplomatik merupakan opsi terbaik bagi Qatar untuk menyelesaikan ketegangan ini.

Sheikh Mohammad Bin Abdulrahman Al Thani mengungkapkan hal itu dalam pernyataannya pada Kamis (8/6/2017).

Ia menambahkan, Qatar tidak mengharapkan adanya peningkatan ketegangan militer dengan Arab Saudi.

“Ketegangan yang ada tidak memiliki solusi militer,” tegasnya.

Sheikh Mohammad juga menyinggung tentang berita penempatan pasukan Qatar di perbatasan dengan Arab Saudi.

“Belum ada perubahan dalam penempatan pasukan Qatar dan kami belum memindahkan pasukan apapun terkait hal ini,” ujarnya.

Menlu Qatar juga menyinggung berita pengiriman pasukan Turki ke negaranya. Ia menuturkan, pasukanTurki yang telah memasuki Qatar dalam kerangka menciptakan keamanan di seluruh kawasan.

Di bagian lain pernyataannya, Menlu Qatar mengatakan, Republik Islam Iran telah mengumumkan kesiapannya untuk menyuplai bahan-bahan makanan bagi Qatar dan untuk melakukan hal ini telah disiapkan tiga pelabuhan.

Ia menegaskan, Qatar –disebabkan kemajuan dan kesuksesannya– menghadapi isolasi dari sejumlah negara, dan pemerintah Doha dalam setiap periode belum pernah dihadapkan pada permusuhan, bahkan dari sebuah negara.

Sebelumnya, Sheikh Mohammad telah menegaskan bahwa kehidupan rakyat Qatar tidak akan pernah terpengaruh oleh pemutusan hubungan diplomatik oleh sejumlah negara dan pemerintah Doha menolak segala bentuk intervensi dalam kebijakan luarnya negerinya.

Adel al-Jubeir, Menlu Arab Saudi sebelumnya meminta Qatar untuk merevisi kebijakannya guna menyelesaikan krisis yang ada. Ia mengatakan, Qatar harus mengambil beberapa langkah, termasuk mengakhiri dukungannya kepada Hamas dan Ikhwanul Muslimin untuk memulihkan hubungan dengan negara-negara Arab lainnya.

Seperti dilansir Reuters, al-Jubeir pada Selasa (6/6/2017) mengatakan, kesabaran Arab Saudi telah berakhir dan pemerintah Qatar harus menghentikan dukungannya kepada Hamas dan Ikhwanul Muslimin.

“Kami ingin melihat Qatar melaksanakan janji-janji yang dibuatnya beberapa tahun yang lalu sehubungan dengan dukungan kepada kelompok-kelompok ekstremis, berkaitan dengan media yang tidak bersahabat dan gangguan dalam urusan negara lain,” kata al-Jubeir kepada wartawan di Paris.

Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Senin pagi. Negara-negara itu menuding Qatar mendukung terorisme, mengintervensi urusan internal negara-negara Arab dan mengancam keamanan nasional serta melindungi teroris.

Selain memutus hubungan diplomatik dengan Qatar, negara-negara tersebut juga menutup semua perbatasan daratnya dan melarang pesawat Qatar melewati zona udara mereka, bahkan warga Qatar di empat negara itu diusir.

Pemerintah Qatar menyesalkan keputusan tersebut dan menilainya sebagai tindakan yang tidak dapat dijustifikasi dan menyatakan bahwa klaim-klaim yang menyebabkan pemutusan hubungan diplomatik itu tidak benar. (ParsToday)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.