Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Putri Ilalang, Anak ke Sebelas Teater Caneta

Putri Ilalang, Anak ke Sebelas Teater Caneta

Jakarta – Teater siswa-siswi SMAK 5 PENABUR Jakarta, Caneta melahirkan karya ke sebelas berjudul “Putri Ilalang”. Karya ini berhasil ditampilkan dengan apik di Auditorium Gedung Yustinus Universitas Atmajaya, Jakarta pada Rabu malam, 6 Juni 2018. Sekitar dua ratus penonton dari berbagai kalangan hadir menyaksikan pertunjukan itu.

Pertunjukan “Putri Ilalang” menceritakan tentang seorang gadis bersama Rainun yang gemar bermain di padang ilalang di Jambi pada era 90an. Ia memiliki kekasih bernama Rajo Mudo, seorang pemuda yang cerdas dan kaya ilmu pengetahuan. Namun, sayang hubungannya itu tidak direstui oleh ayahnya.

Saat Rajo Mudo pergi merantau untuk menggapai cita-citanya, dengan terpaksa Rainun menerima pinangan seorang lelaki kaya raya pilihan ayahnya. Rajo Mudo yang mendengar kabar tersebut setelah pulang merantau menjadi sangat frustasi. Demikian pula dengan Rainun, ia sangat sedih hingga memutuskan untuk bunuh diri.

Keajaiban pun datang. Dengan bantuan kakek Rubiah, Rainun hidup walau semua ingatannya hilang. Meski demikian pada akhirnya Rainun tetap kembali ke pelukan Rajo Mudo di tengah padang ilalang.

Pembimbing Teater Caneta, Daniel Mangaraja, S.E., mengungkapkan bahwa “Putri Ilalang” ingin menyampaikan pesan kesetiaan pada penikmatnya. “Hidup itu perlu setia. Meskipun banyak hambatan yang menghalangi, kita harus tetap setia pada prinsip hidup yang kita yakini baik,” terangnya.

Selanjutnya, Daniel merangkan bahwa cerita “Putri Ilalang” merupakan karya buatan oleh siswa SMAK 5 bernama Jonathan Hartanto. Proses kreatifnya, anak-anak sendiri lah yang menjadi produser, sutradara, pengatur musik, bahkan make up.

“Ini kami lakukan karena kami ingin tampil sendiri di gedung Taman Ismail Marzuki. Dan syaratnya kami harus membuat lima belas pertunjukan baik di dalam maupun di luar sekolah,” jelas Daniel.

“Tidak mudah bagi para siswa bermain peran dalam cerita ini. Di tengah kesibukan penilaian akhir tahun, mereka harus berlatih dan belajar bahasa Melayu demi pementasan ini,” lanjut Daniel. “Mereka juga harus menjiwai peran yang mereka bawakan masing-masing agar tidak bergantung teks.

Tidak hanya pertunjukan dari Teater Caneta saja yang dipertontonkan pada malam tersebut. Teater KQ dari SMAK 3 PENABUR pun berkesempatan berunjuk panggung dalam bermain peran. Dalam drama singkat berjudul “Sewidak Loro” tersebut mereka tampil apik sebelum penampilan “Putri Ilalang”. (*)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.