Jakarta – Tren harga minyak mentah dunia turun di bawah USD 50 per barrel, maka harga BBM Premium dan Solar turun juga. Pertanyaannya lalu apakah bila tren harga minyak mentah dunia naik, maka Harga BBM Premium dan/atau Solar akan naik juga?
“Kalau mekanisme naik/turun harga BBM seirama naik/turunnya harga minyak mentah dunia ini terjadi, apakah tidak berarti ‘hajat hidup orang banyak’ sesuai Konstitusi Pasal 33 UUD 1945 diabaikan dengan sengaja,” ungkap Advokator Politik Hukum, Dr Ir Pandji R Hadinoto MH kepada Obsession News, Jumat (16/1/2015).
Begitu juga pajak-pajak yang diberlakukan pada Harga Jual BBM harusnya tidak terjadi pada komoditi ‘hajat hidup orang banyak’. Oleh karena itu, lanjut Pandji, adalah bijak ada ketentuan politik tentang daftar komoditi ‘hajat hidup orang banyak’ tersebut dalam bentuk-bentuk peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Ke dalam ketentuan politik itu akan lebih sempurna bilamana diatur juga tingkat-tingkat naik/turun harga minyak mentah dunia berapa baru bisa dilakukan penyesuaian harga jual BBM. Disamping itu, kapasitas simpan BBM nasional (buffer stock) bijak pula diatur terkorelasi dengan kebutuhan stabilitas Harga Jual BBM dalam rentang waktu yang lebih memadai untuk stabilitas harga-harga ikutan komoditi transportasi, pangan, bahan bangunan dan lain sebagainya,” tandas Koordinator PARRINDO (Parlemen Rakyat Indonesia).
Artinya, jelas Pandji, kebijakan diskresi eksekutif saja tidak cukup dilakukan bagi pengaturan harga jual komoditi ‘hajat hidup orang banyak’ mengingat dampaknya bagi tingkat kesejahteraan rakyat berentang populasi 240 jutaan dan geografis kepulauan seperti Indonesia ini. (Asma)
