Kamis, 25 April 24

Pusat Batik Thamrin City Bina 950 Pengrajin & Pedagang

Pusat Batik Thamrin City  Bina 950 Pengrajin & Pedagang

Jakarta, ObsessionnewsLebih dari 950 pengrajin dan pedagang batik dari berbagai daerah di nusantara, telah lima tahun bergabung di Pusat Batik Nusantara (PBN) di pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta Pusat. Setelah bergabung, mereka semakin sukses dalam mengakses pasar.

Kehadiran para pengrajin batik di Thamrin City, Jakarta sebagai pusat bisnis dan perdagangan tentu saja mempermudah dan mendekatkan interaksi pengrajin dan konsumen batik di ibukota.

Seperti Rudi Alfayed, pemilik toko batik Ekspose di lantai dasar 1 mengakui, memasuki tahun 2015 ini, penjualan aneka batik Jawa Barat dari toko-toko miliknya di Thamrin City mulai ramai dengan omset rata-rata mencapai Rp 450 juta hingga Rp 500 juta sebulan.

“Lokasi Thamrin City yang strategis di pusat kota Jakarta dan harga batik yang tidak terlampau mahal membuat orang memilih belanja disini,” kata Rudi.

Tidak hanya Rudi, Berkembangnya usaha serta keuntungan berdagang di PBN diakui Hetty Dwi Hendrarti, pemilik toko batik Rizkya Batik Solo di lantai dasar Thamrin City. Dia mengaku, usaha dagang batik Solo yang dijalakannya sejak tahun 2009 terus berkembang. Kini, Hetty sudah memiliki lima gerai atau toko batik di Thamrin City.

“Mulainya cuma punya satu lapak saja, sekarang sudah punya lima toko disini,” ungkap Hetty.

Toko batik Rizkya Batik Solo. Milik Hetty sendiri menjual aneka batik Solo yang dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 1,5 juta per piece.

Diakui Hetty, jika dari penjualan batik per bulan dirinya bisa meraih omset penjualan hingga sebesar Rp 500 juta.

Salah satu pedagang batik di Thamrin City, Jakarta Pusat.
Salah satu pedagang batik di Thamrin City, Jakarta Pusat.

Public Relation and Promotion Manager Thamrin City, Lucy Ratna, mengatakan, momentum ulang tahun kelima di bulan Februari 2015 akan dijadikan moment untuk penguatan dan peningkatan PBN sebagai pusat perdagangan batik terbesar dan terlengkap.

Seperti komitment awal, lanjut Lucy, sejak awal kepedulian Thamrin City terhadap UKM dan upaya pelestarian batik sebagai warisan budaya bangsa diwujudkan melalui PBN dengan merangkul pengrajin dan pengusaha kecil yang menempati lokasi di lantai dasar 1, lantai dasar dan lantai 1 Thamrin City , Jakarta.

Hingga memasuki lima tahun ini, kata Lucy, PBN sudah menghadirkan berbagai pengrajin batik yang berasal dari Pekalongan, Yogyakarta, Bantul, Lasem, Solo Raya, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Purbalinggga, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Sumenep, dan Jepara. Demikian juga dari Papua, Kalimantan Selatan dan Padang.

Hadirnya PBN, lanjut Lucy, selain menjembatani kepentingan pengrajin dan pedagang dengan masyarakat pengguna batik, Thamrin City juga melakukan edukasi kepada generasi muda Indonesia supaya lebih menanamkan kecintaan terhadap batik. (Popi Rahim)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.