Rabu, 24 April 24

Pulihkan Sektor Parekraf, Pemerintah Tingkatkan Ekspor dan Digitalisasi Pemasaran Produk

Pulihkan Sektor Parekraf, Pemerintah Tingkatkan Ekspor dan Digitalisasi Pemasaran Produk
* Acara Pra Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata Ekonomi dan Kreatif. (Foto: Kemenparekraf)

Jakarta, Obsessionnews.com – Peningkatan ekspor dan digitalisasi pemasaran produk ekonomi kreatif (ekraf) menjadi salah satu langkah pemerintah dalam upaya memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kementerian Perdagangan, Tuti Prahastuti mengatakan, sektor perdagangan di Tanah Air mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.

Meski demikian, ada beberapa produk yang dapat bersaing di pasar ekspor. Di antaranya adalah logam mulia dan perhiasan yang berkaitan erat dengan ekonomi kreatif.

“Dilihat secara umum, perhiasan memang mengalami peningkatan. Mungkin karena desainnya yang beraneka ragam, hal ini menjadi daya tarik dan kekuatan dari perhiasan yang diekspor ke luar negeri,” kata Tuti dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/10/2020).

Dia menuturkan, pihaknya telah membuat beberapa kebijakan untuk mempertahankan neraca perdagangan Indonesia di masa pandemi Covid-19 pada sisi suplai dan permintaan (demand).

Di sisi suplai, Kemendag menyederhanakan proses pengurusan ekspor melalui National Logistics Ecosystem, mempermudah dan mempercepat pelayanan penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) barang ekspor melalui penerapan affixed signature dan stamp.

Sementara, untuk kebijakan di sisi permintaan,Tuti menuturkan pihaknya menggencarkan promosi dagang secara virtual sebagai upaya untuk mempenetrasi pasar internasional dan mendorong pelaksanaan business matching secara virtual melalui perwakilan Kemendag di luar negeri.

Sementara Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pangan, Barang Dari Kayu dan Furnitur Kemenperin, Sri Yuniarti menuturkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada sekitar 4 juta IKM di Indonesia yang menyerap lebih dari 10 juta tenaga kerja. Berdasarkan data tersebut, lanjut Sri, pihaknya telah melakukan program-program yang bertujuan untuk menumbuhkan wirausaha baru dan menguatkan daya saing IKM.

Program-program itu diwujudkan dalam gerakan “Bangga Buatan Indonesia” yang bertujuan membangkitkan sektor ekonomi kreatif Tanah Air yang mengalami penurunan karena terdampak pandemi Covid-19. “Lewat program ini, kita memberitahukan masyarakat bahwa industri kita itu mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas,” ungkap Sri. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.