Semarang, Obsessionnews – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) akhirnya memiliki sebuah tim khusus, besutan Direktorat Jenderal Imigrasi yang bertugas mengawasi orang asing bernama Tim Pengawasan Orang Asing (PORA).
Tim berjumlah 28 orang tersebut terdiri atas personil lintas instansi. Mulai dari keimigrasian, kepolisian, TNI bahkan sampai Bea Cukai dan Kementerian Agama ikut ambil bagian dalam susunan Tim PORA. Acara pengukuhan dihadiri langsung oleh Direktur Dirjen Imigrasi RI, Ronny F. Sompie.
Menurut Ronny, sudah sewajarnya orang asing atau WNA kini lebih diawasi lantaran masuknya era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Saat ini, data mengenai aktivitas WNA ditengah masyarakat masih sedikit diketahui oleh pihak Imigrasi.
“Meningkatnya lalu lintas manusia antar negara di era globalisasi berpotensi peningkatan terjadinya tindak pidana lintas negara, seperti Narkotika. Tidak tertutup kemungkinan adanya keterlibatan orang asing,” kata dia di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kamis (26/5/2016).
Nantinya, Tim PORA akan berfungsi sebagai pusat data keimigrasian yang dapat digunakan tiap anggotanya. Data yang dimaksud antara lain data perlintasan WNA, Izin Tinggal WNA, dan lainnya.
“Selain bisa menjadi sarana dimana peran serta setiap instansi terkait kompetensinya dalam keberadaan orang asing bisa ditingkatkan perannya,” jelasnya.
Termasuk juga selisih WNA yang keluar masuk di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Ahmad Yani dan Adi Sumarmo. Seringkali, terdapat selisih cukup banyak antara WNA yang keluar masuk ke provinsi Jawa Tengah.
Tim PORA juga rencananya bakal dibentuk di tingkat bawah, mulai Kecamatan, Kelurahan, bahkan Desa. Menurutnya, orang asing tidak hanya berpergian menggunakan pesawat saja, namun juga jalur domestik.
“Kalau jalur domestik berarti melalui stasiun kereta api atau terminal. Bagaimana kalau kita bikin Tim PORA, lebih spesifik, jad nanti anggotanya ada Kepala Stasiun, dan lainnya,” tandasnya.
Acara dilanjutkan dengan peresmian kantor Tim PORA yang terletak di dalam komplek Kemenkumham Jateng. Diharapkan, masyarakat bisa turut berpartisipasi sehingga pengawasan orang asing dapat lebih terjaga. (Yusuf IH, @HanggaraYusuf)
